Remaja Jangan Terlalu Sering Pakai Celana Ketat, Mengapa?
- Pixabay/StockSnap
VIVA.co.id – Demi tampil gaya dan modis, tidak jarang para remaja perempuan memilih mengenakan pakaian yang tidak biasa. Bahkan, remaja perempuan tidak segan mengenakan celana ketat untuk membuat tampilannya semakin menarik dan seksi.
Padahal, pemakaian celana ketat bagi remaja perempuan, terbukti memberi bahaya pada area kewanitaannya. Sebab, pemakaian celana ketat dalam waktu yang lama dan sering, membuat area kewanitaan cenderung lembap.
"Karena vagina memiliki bakteri baik dan jahat, dengan tidak ada udara yang terpapar ke organ kelamin, membuat bakteri tumbuh dan berkembang biak semakin banyak. Sehingga remaja disarankan jangan pakai celana ketat," ujar spesialis kandungan, dr. Ardiansjah Dara, SpOG, MKes., Siloam Hospital Semanggi, kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.
Pemakaian celana ketat, bahkan legging, sebaiknya diminimalisasi agar bakteri tidak terus tumbuh di area kewanitaan. Dokter Dara menyarankan agar menggunakan celana yang longgar saat berada di rumah.
"Legging atau celana ketat jangan dipakai terlalu lama, apalagi di rumah, pakai daster saja. Saat kuliah, mungkin bisa siasati dengan pakai rok atau celana yang tidak terlalu ketat di kampus," papar Dara.
Kemudian, Dara juga menuturkan pentingnya memilih pakaian dalam berbahan katun untuk dikenakan remaja perempuan. Sebab, bahan katun dapat menyerap keringat berlebih pada organ intim.
"Pilih pakaian dalam berbahan katun untuk lebih menyerap keringat. Sering-sering ganti celana dalam, dua hingga tiga kali serta minimalisasi penggunaan panty liner saat tidak terlalu dibutuhkan," kata dia.