Panty Liner Bisa jadi Sarang Bakteri Organ Intim Wanita
VIVA.co.id – Menjaga area kewanitaan adalah hal yang penting. Selain untuk menjaga kebersihan, area kewanitaan juga harus dijaga kelembabannya.
Panty liner biasanya digunakan para wanita untuk menjaga kebersihan area kewanitaannya. Namun, panty liner yang digunakan terlalu sering, ternyata berisiko memicu penumpukan bakteri di area organ intim wanita.
"Area intim itu tidak boleh terlalu lembab, terlalu kering, atau terlalu basah. Kelembaban yang pas dan tepat, memicu keseimbangan bakteri yang baik. Kalau kelembabannya sudah tidak seimbang, berdampak pada sedikit banyaknya bakteri di vagina," ujar spesialis kandungan, dr. Ardiansjah Dara, SpOG, MKes., dari Rumah Sakit Siloam Hospital Semanggi, di Talkshow Pencegahan Kanker Serviks bersama MRCC Siloam Semanggi, di Gedung Walikota Jakarta Selatan, Senin 28 Agustus 2017.
Pentingnya menjaga kelembaban area intim, tidak lepas dari pakaian yang dikenakan. Dimulai dari pakaian dalam, celana atau rok, hingga panty liner.
"Nah di sini harus dipahami, penggunaan panty liner itu jangan sering-sering karena membuat area intim sulit mendapatkan udara. Artinya, pemakaian panty liner memicu area intim semakin pengap yang kemudian berdampak pada pertumbuhan kuman yang semakin banyak," papar dokter Dara.
Untuk itu, meminimalisir pemakaian panty liner sangat disarankan oleh Dara. Hanya saat sedang alami keputihan yang berlebihan saja, penggunaan panty liner dibutuhkan. Selebihnya, cukup dengan rutin mengganti pakaian dalam.
"Saat lagi banyak keputihan saja baru boleh pakai panty liner. Jaga kelembaban area intim wanita cukup dengan rutin ganti celana dalam tiga kali sehari dan jangan pakai celana terlalu ketat," paparnya.