Nyeri Bahu, Bolehkah Dibawa Ke Tukang Urut?

Ilustrasi pijat
Sumber :
  • osteoclinic

VIVA.co.id – Nyeri bahu merupakan nyeri yang yang paling sering terjadi setelah nyeri tulang belakang, dan juga nyeri lutut. Kebanyakan masyarakat awam, masih menganggap enteng masalah ini. 

Alih-alih membawanya ke dokter, banyak masyarakat yang lebih memilih membawa keluhannya ke tukang urut untuk meredakan nyeri yang dialaminya. Tanpa mengesampingkan metode urut tradisional, dr Iman Widya Aminata Sp OT, Domter Spesialis Ortopedi Rumah Sakit Pondok Indah, menyebut bahwa nyeri sendi bisa terjadi karena beberapa sebab. 

Untuk itu penanganan yang diberikan pun juga bisa berbeda. Oleh karena itu, Iman lebih menyarankan untuk melakukan diagnosis yang tepat terlebih dahulu, untuk mencari cara menghilangkan nyeri, alih-alih dibawa ke tukang urut. 

"Kalau ada riwayat cedera jatoh atau nyeri bahu ke dokter dulu jangan-jangan sendinya geser," ungkap Iman, saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 3 Agustus 2017. 

Iman menambahkan, bahwa hal ini sering terjadi, terkadang memar dan terkilir dianggap enteng dan dibawa ke tukang urut.

Padahal, bisa saja memar yang terjadi bagian luar disebabkan karena ada tulang yang retak atau mungkin patah. Dan semakin lama dibiarkan, akan semakin sulit penangannya. 

"Harusnya kalau diawal sudah didiagnosis istilahnya paling cuma butuh 10 menit dan tidak butuh operasi. Tapi kalau dibiarkan berbulan-bulan, hal yang seharusnya bisa diobati dalam 10 menit bisa memakan waktu sampai tiga jam," ungkap dia. 

Oleh sebab itu, dia menyarankan, jika mengalami nyeri bahu yang tidak juga reda selama tiga hari, sebaiknya langsung diperiksakan ke dokter. 

"Istirahatkan dan kompres es dulu. Boleh juga minum pereda nyeri, tapi kalau sudah sampai tiga hari ya cek saja agar tahu problemnya apa," kata dia. (ren)