Akhirnya Indonesia Punya Pabrik Cairan Infus Pertama

Menteri Kesehatan Nila Moeloek resmikan pabrik cairan infus pertama di Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diza Liane Sahputri

VIVA.co.id – Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Moeloek baru saja meresmikan peluncuran pabrik farmasi baru PT B. Braun Medical Indonesia di Karawang, Kamis, 27 Juli 2017, yang merupakan pabrik larutan infus B. Braun pertama di Indonesia. Dibangun di atas lahan sebesar 19 hektare, pabrik farmasi ini ingin menyokong kebutuhan pelayanan kesehatan dari Sabang hingga Merauke.

Ya, pabrik cairan infus pertama di Indonesia, PT B Braun Medical Indonesia resmi hadir di sektor kesehatan Tanah Air. Pabrik farmasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui produksi cairannya yang bermutu dan berkualitas baik.

"Pembukaan pabrik ini untuk melindungi dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dunia dan Indonesia. Kami juga ingin mendukung sektor kesehatan Indonesia dengan dukungan penuh terhadap JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Melalui pembangunan pabrik farmasi di Indonesia, menjadi lokasi utama produksi di kawasan Asia Pasifik," ujar Presiden B. Braun Asia Pasifik, Anna Maria Braun, di Karawang, Kamis, 27 Juli 2017.

Dalam kesempatan yang sama, Nila mengatakan, kebutuhan infus di Tanah Air merupakan salah satu kebutuhan dasar. Terlebih, kebutuhan ini sangat membantu sektor kesehatan nasional yakni program JKN.

"Infus merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar. Kebutuhan infus tahun 2012 yakni 104,5 juta unit per tahun, sedangkan tahun 2016 menjadi sekitar 150 juta unit. Peningkatan ini seiring bertambahnya kepesertaan JKN yang jumlahnya sudah mencakup 179 juta jiwa," ujar Nila.

Kehadiran produk kesehatan dasar yang mumpuni diharapkan dapat membantu program kesehatan yang bergerak secara nasional. Tidak hanya itu, produk yang berkualitas tersebut juga diharapkan memiliki harga yang terjangkau untuk kebutuhan di sektor kesehatan.

"Selain produk yang berkualitas, diharapkan juga harganya terjangkau. Cairan infus yang baik harus memenuhi syarat sesuai mutu. Dengan angka anggota JKN yang semakin banyak, kebutuhan pelayanan kesehatan dari produk infus ini juga semakin membantu,” ucap Nila.