Konsumsi Sayuran Mentah atau Matang, Mana Lebih Sehat?

Ilustrasi merebus sayuran atau menu organik
Sumber :
  • Pexels/Zamani Sahudi

VIVA.co.id – Konsumsi sayur dan buah, terbukti dapat mencegah beberapa penyakit tidak menular. Tetapi, banyak yang beranggapan, konsumsi sayur dan buah yang mentah, lebih menyehatkan. Benarkah demikian?

Sayur dan buah memiliki kandungan yang baik untuk mencegah berbagai penyakit. Saat mengolah sayur, ternyata menentukan kandungan baik di dalamnya.

"Prinsipnya, sayur mengandung serat dan vitamin yang bermanfaat. Kalau dimasak terlalu lama dalam suhu panas, hingga berubah warna aslinya, vitaminnya bisa rusak," ujar Kepala Departemen Medik Ilmu Gizi RSU Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK (K), saat ditemui di RPTRA Teratai, Jakarta, Kamis 13 Juli 2017.

Sayuran yang terlalu matang, dituturkan Fiastuti, tidak memberi manfaat baik pada tubuh. Dalam artian, sayuran mentah memiliki kandungan vitamin yang lebih baik. Namun, sayuran mentah, meski mengandung banyak vitamin, memiliki bahaya yang patut diwaspadai.

"Sayuran yang diolah mentah, memang mengandung banyak vitamin dan serat. Tapi, mengerikannya banyak yang saat ini menggunakan pestisida, sehingga mencucinya harus betul-betul baik. Kalau memungkinkan dicuci pakai air hangat," paparnya.

Sama halnya dengan buah, yang mengandung vitamin C serta betakaroten yang baik. Jika terlalu lama terkena paparan sinar Matahari atau uap panas di sekitar, bisa merusak kandungan nutrisinya.

"Kalau kita beli buah yang sudah terpotong dan mendapat paparan sinar Matahari terlalu lama, kandungan di dalamnya bisa rusak. Vitamin C-nya jadi teroksidasi dari suhu dan paparan panas itu. Jadi sebaiknya bawa buah dari rumah yang suhunya masih terjaga dengan baik," tuturnya.