Benarkah Garam Pink Himalaya Menyehatkan?

Ilustrasi garam.
Sumber :
  • Pixabay/kaboompics

VIVA.co.id – Garam berwarna merah muda dari Himalaya tengah menjadi tren. Garam ini disebut-sebut memiliki manfaat sehat yang luar biasa. Benarkah demikian?

Dilansir laman TIME, garam Himalaya berwarna merah muda ini terbuat dari batu kristal garam yang digali dari area di dekat pegunungan Himalaya, seringkali ditemukan di bagian Pakistan.

Garam ini mendapatkan warna kemerahan dari jejak berbagai macam mineral di dalamnya, seperti magnesium, kalium, dan kalsium. Garam merah muda sering ditemukan dalam bentuk kristal kecil yang dikemas dalam alat penggiling garam, atau potongan besar garam berkilau di lampu garam, atau dinding tempat spa yang menjanjikan detoksifikasi instan.

Banyak orang mengklaim kalau garam ini bisa melakukan banyak hal. Dikatakan kalau garam ini lebih menyehatkan karena konsentrasi tinggi elemen di dalamnya.

Di dalam bentuk lampu, misalnya, banyak perusahaan mengklaim bisa mengatasi gejala-gejala gangguan afektif musiman, meningkatkan energi dan kualitas tidur dengan cara membersihkan uadra dari penyebab polusi seperti debu dan serbuk bunga. Garam ini bekerja dengan menyerap molekul air dari udara dan melepaskan ion negatif udara yang dikatakan bisa menghilangkan partikel seperti debu yamg bisa menyebabkan masalah pernapasan seperti alergi dan asma, serta mempengaruhi mood.

Beberapa tempat spa juga mengamini klaim ini demgan menawarkan terapi dengan garam Himalaya. Pengunjung diminta duduk di sebuah ruangan dan menghirup dalam saat partikel kecil garam disebarkan ke sekeliling ruangan, seolah-olah melegakan kondisi pernapasan.

Beberapa data menyatakan bahwa semburan ion positif, seperti yang dikeluarkan benda elektronik atau udara panas, dapat merusak mood dan kesehatan fisik karena meningkatkan stres dan kecemasan.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ion negatif di udara bisa melakukan hal berkebalikan dan memperbaiki mood seseorang. Tapi, ini bukan klaim yang dapat dipastikan kebenarannya, dan lampu garam merah muda belum terbukti dalam penelitian bisa menciptakan ion negatif.

"Tidak ada dukungan ilmiah untuk klaim terkaot dengan lampu garam Himalaya," kata Andy Weil, penemu dan direktur program dari University of Arizona Center for Integrative Medicine.

Sedangkan untuk garam yang dapat dimakan, beberapa orang berpendapat bahwa garam merah muda lebih terasa enak dibandingkan garam putih biasa ketika dipakai untuk masakan. Hal itu mungkin berlaku pada beberapa orang.

Weil juga mengatakan kalau semua garam berbeda karena kandungan mineral dan teksturnya. Pecinta garam merah muda mengklaim bahwa garam ini memiliki lebih banyak mineral dibandingkan garam biasa, tapi Anda tidak akan mendapatkan manfaat sehat elstra hanya karena mengonsumsinya.

Weil menambahkan, garam merah muda Himalaya kandungan nutrisinya sangat serupa dengan garam biasa. Hanya saja tampilannya yang lebih cantik dan lebih mahal. (ren)