Tips Memulihkan Hubungan Pasca Perselingkuhan

Ilustrasi pasangan.
Sumber :
  • Pexels

VIVA.co.id – Memperbaiki hubungan asmara yang sudah ternodai oleh perselingkuhan pastinya tidak mudah. Seringkali yang terjadi adalah hubungan berakhir di tengah jalan dan Anda sulit memaafkan pasangan yang telah berselingkuh.

Meski demikian, dalam beberapa kasus, hubungan yang sudah pernah terluka oleh skandal perselingkuhan masih bisa dipertahankan. Kuncinya adalah Anda melakukan beberapa langkah yang tepat untuk memperbaikinya.

Berikut ini adalah panduan untuk memulihkan kembali hubungan dengan pasangan yang ketahuan selingkuh seperti dikutip Metro.co.uk, Minggu, 2 Juli 2017.

Jujur kepada pasangan

Demi mengembalikan lagi kepercayaan, mengungkapkan semuanya secara terbuka sangat dibutuhkan. Memotong pengakuan Anda hanya akan menciptakan resolusi yang rapuh. Anda juga akan merasa pondasi hubungan Anda tidak kukuh.

Bukan hanya pengakuan akan 'kejahatan' Anda di masa lalu, tapi juga penting untuk jujur mengenai apa yang Anda lakukan sekarang.

Hindari dorongan untuk mengatakan janji-janji manis, seperti 'Ini tidak akan terjadi lagi', 'Saya sudah menghapus kebiasaan ini', jika Anda merasa kata-kata itu tulus. Diskusi terbuka sekarang mudah-mudahan dapat menghindarkan Anda dan pasangan dari percakapan yang menyakitkan di masa yang akan datang.

Jujur pada diri sendiri

Selingkuh bisa menjadi suatu gejala masalah dalam hubungan. Penting bagi Anda untuk realistis pada diri sendiri dan pertanyakan kenapa perselingkuhan terjadi.

Dalam masa krisis, Anda mungkin secara naluriah mencoba segala cara mempertahankan hubungan. Anda juga akan mengenang lagi waktu-waktu bahagia dan menjadikan segala hal menjadi sentimental.

Tapi, jika Anda melakukan kesalahan, penting sekali untuk menggarisbawahi kesalahan itu dan gali apa yang bisa Anda lakukan untuk memperbaikinya.

Cari bantuan orang lain

Perselingkuhan bisa berujung pada irasionalitas, bias, dan permusuhan. Meski Anda merasa sangat objektif dan tidak defensif, sangat mungkin jika perasaan Anda juga terselimuti berbagai hal. Terapi atau konseling bisa menjadi jalan alternatif mencari solusi yang tidak terpengaruhi apapun

Memiliki penengah yang dipercaya juga bisa membantu menciptakan ruang aman yang membuat Anda berdua bisa mengubur perasaan dan menerimanya.

Selektif memilih pendapat orang ketiga

Bercerita kepada sahabat membuat mereka ikut mempertimbangkan kondisi Anda. Keluarga biasanya akan memberikan opini yang keras. Bahkan orang asing sekalipun bisa ikut campur dan menceritakan situasi yang sama yang pernah mereka hadapi.

Sebagian besar dari orang-orang ini mungkin memiliki tujuan yang baik, berharap bisa memberikan ketenangan atau petunjuk. Saat masa krisis, sangat mungkin bagi Anda tergoda untuk mengandalkan saran dari orang lain.

Tapi, berhati-hatilah dalam meminta opini orang banyak dan menambah rumit situasi. Dan, ekstra hati-hati dalam meminta pendapat sahabat yang sudah pasti akan mendukung Anda dan Anda pun secara alamiah akan bergantung pada mereka.

Pada akhirnya, proses introspeksi yang menyakitkan penting untuk dilalui untuk mendapatkan resolusi yang bermanfaat.

Jangan memusatkan perhatian pada diri sendiri

Rasa bersalah akan membayangi Anda dan banyak hal berputar dalam pikiran Anda. Tapi, jika Anda yang banyak bicara dalam masalah ini, berarti ada sesuatu yang salah.

Membebani pasangan dengan meluapkan apa yang ada di benak Anda atau emosi Anda bisa membuat si dia terbebani. Jangan mengarahkan bagaimana pasangan harus merasa bersalah dalam masalah ini. Dengarkan, terima dan mulailah dari sana.