Masalah Lambung yang Sering Terjadi Selama Puasa
- pixabay/Hans
VIVA.co.id – Puasa memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, banyak juga yang tidak terhindarkan dari ragam keluhan di saat berpuasa. Terlebih, sebagian besar orang, mengabaikan nyeri yang dirasakan pada lambung saat menjalani puasa.
Selama berpuasa, pastinya berkaitan dengan peningkatan asam lambung. Kondisi ini biasa dikenal dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Ciri khas penyakit ini, biasanya nyeri yang muncul dalam satu hingga dua jam usai konsumsi makanan tertentu.
"Kalau saat puasa mengonsumsi makanan pedas, asam dan berlemak, serta minuman tinggi kafein, bisa memicu asam lambung. Agar lebih aman, sebaiknya selama berpuasa hindari makanan dan minuman tersebut," ujar spesialis penyakit jantung, dr. Antono Sutandar, SpJP(K), ditemui VIVA.co.id di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta.
Jenis makanan dan minuman tersebut juga memicu terjadinya maag. Bahkan, obat-obatan tertentu juga dapat memicu maag. Kondisi ini biasanya muncul nyeri dalam waktu lebih dari dua jam, usai makan.
"Selain maag dan asam lambung, penyakit lambung lainnya yang muncul yaitu batu empedu. Keluhannya akan terasa sejak dua jam setelah makan dengan dicetuskan makanan tinggi lemak seperti santan," paparnya.
Yang jarang diketahui, lanjut Antono, hadirnya penyakit jantung koroner (PJK) sebagai sebuah keluhan saat berpuasa, seharusnya turut diperhatikan. Sebab, makanan tertentu juga turut memicu rasa nyeri pada area lambung, yang akhirnya mengganggu puasa.
"PJK terjadi akibat adanya penumpukan lemak di dinding pembuluh darah. Keluhannya terjadi setelah makan dan beraktivitas, berupa nyeri dada dan rasa terbakar yang menjalar ke rahang."