Cegah Serviks Lewat Vaksin dan Pap Smear, Berapa Biayanya?
- Pixabay/Ann_San
VIVA.co.id – Kanker leher rahim atau lebih dikenal dengan kanker serviks saat ini menjadi penyebab kematian perempuan nomor dua di dunia setelah penyakit jantung koroner. Namun, dalam kurun waktu setahun ke depan diprediksi kanker leher rahim akan menjadi penyebab kematian wanita nomor satu, jika tidak dilakukan upaya deteksi dini dan pengobatannya.
Menurut Prof dr Andrijono SpOG (K), salah satu inisiator program Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS), penting sekali melakukan antisipasi kanker ini sejak dini.
"Vaksin HPV diyakini dapat mencegah kanker serviks dan telah terbukti efektivitas dan keamanannya. Ketimbang skrining, vaksin jauh lebih efektif karena mampu mencegah kejadian kanker serviks sampai 70 persen," ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id beberapa waktu lalu.
Sementara itu ia melanjutkan untuk tes pap smear, IVA atau tes HPV DNA dapat dilakukan rutin setelah menikah atau bagi wanita yang sudah aktif secara seksual.
Meski sudah ada cara untuk mencegah serviks, namun masih banyak perempuan yang belum memeriksakan kondisinya, karena terkait masalah biaya. Pasalnya, suntik vaksin atau melakukan pap smear membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
"Ya sebenarnya untuk harga vaksin yang masih impor, HPV ini tidak terlalu mahal juga. Tapi kita tunggu Biofarma katanya akan mengeluarkan vaksin kanker serviks dengan harga yang terjangkau," ujar Andrijono.
Ia menuturkan bahwa vaksin HPV memilki harga yang variatif berkisar Rp1,9 juta untuk 3 kali vaksinasi.
"Untuk usia 9-14 tahun dosis suntik 2 kali dengan jeda setiap 6 bulan sekali. Kalau di atas 14 tahun 3 kali suntik dosisnya 0-2-6. Kalau sudah menikah di bisa melakukan papsmear dan screening," katanya.
Sedangkan untuk melakukan papsmear dan screening harus dilakukan setiap tahun. "Harga melakukan papsmear dan screening berkisar Rp400 ribu," ujarnya.