Korban Perselingkuhan Rentan Derita Gangguan Mental

Ilustrasi selingkuh.
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA.co.id – Jadi korban perselingkuhan, tentu tak pernah diinginkan oleh siapa pun. Apalagi, jika rasa sakit hatinya bisa melebihi rasa sakit setelah putus cinta. Bahkan, penelitian terbaru menemukam bahwa diselingkuhi pasangan, bisa menimbulkan efek depresi hingga memicu seseorang melakukan perilaku negatif yang berisiko buruk pada tubuh.

Dilansir laman Medical Daily, peneliti dari University of Nevada, memaparkan bahwa diselingkuhi dapat meningkatkan distress secara psikis dan meningkatkan perilaku berisiko seperti pemakaian alkohol berlebihan, serta gangguan makan atau olahraga yang tidak normal.

Peneliti berpendapat, kasus perselingkuhan dapat merusak kepercayaan diri dan membuat seseorang ingin membalas rasa sakitnya kepada pasangannya tersebut. Pengalaman sakit hati ini, cenderung lebih berat pada wanita, sehingga akan mengalami konsekuensi yang lebih buruk secara mental dan fisik.

"Kami menemukan, mereka yang diselingkuhi akan menyalahkan dirinya sendiri, seperti ada perasaan bersalah bahwa itu terjadi karena mereka. Atau, mereka seharusnya dapat mencegah kejadian itu lebih awal," ujar peneliti M. Rosie Shrout.

Studi ini menganalisis 232 mahasiswa yang memiliki pengalaman diselingkuhi dalam tiga bulan terakhir. Rata-rata, lama hubungannya juga 1,76 tahun dan usia rata-rata 20 tahun.

Hasilnya, peneliti menemukan kaitan erat antara diselingkuhi dan gangguan mental seperti kecemasan berlebih dan depresi. Gangguan secara fisik juga terjadi yang mencakup makan berlebihan atau tidak makan sama sekali, penggunaan alkohol berlebihan, melakukan seks yang tidak aman, dan berolahraga secara berlebihan.

"Tetapi, efek ini bergantung pada bagaimana individu bertahan untuk terus memikirkan hubungannya meski telah kandas." (ase)