Pantangan Penderita Asam Lambung saat Puasa
- Pixabay/Serdar_A
VIVA.co.id – Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan suatu gangguan pencernaan akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Hal ini seringkali menjadi penghalang bagi mereka yang ingin menjalankan puasa di bulan Ramadan.
Kondisi GERD menimbulkan rasa tidak nyaman di lambung dan dada. Bahkan, kondisi ini memicu rasa mual di saat asam lambungnya semakin tinggi.
"Berpuasa pada orang GERD sebenarnya tidak apa-apa, karena membuat makan-nya menjadi teratur. Namun, banyak yang tidak memperhatikan pola makan dan hidupnya di saat puasa yang malah memperparah kondisi GERD," ujar spesialis penyakit dalam, dr. Hardianto Setiawan, SpPD-KGEH pada VIVA.co.id.
Padahal, kondisi GERD tidak memerlukan pengobatan yang sulit. Cukup dengan pola makan dan pola hidup yang teratur, lanjut Hardianto, puasa Ramadan bisa dilaksanakan dengan lancar.
"Makan-nya tidak boleh terlalu kenyang, cukup makan sedikit-sedikit tapi memenuhi kalori. Selain itu, berbuka puasa dan sahur, usahakan tidak makan makanan asam dan mengandung gas berlebihan," kata dia.
Dilanjutkannya, makanan pemicu GERD seperti keju, soft drink, kopi, dan cuka. Kemudian, dianjurkan juga oleh Hardianto, agar tidak lantas berbaring usai makan besar.
"Lakukan aktivitas ringan dulu seperti jalan santai atau solat, setelah dua-tiga jam, baru turun makanannya dari lambung, baru boleh berbaring. Saat tiduran juga usahakan bantal sedikit ditinggikan," kata dia.