Kenali Gejala GERD yang Sering Dikira Serangan Jantung

Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA.co.id – Nyeri dada menjadi salah satu yang paling sering dikeluhkan, selain itu gejala ini juga bisa menjadi indikasi penyakit tertentu. Karenanya ketika nyeri dada menyerang akhirnya banyak orang yang kesulitan mendeteksi apa yang dialaminya.

Nyeri dada biasanya menjadi tanda dalam beberapa penyakit yakni Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Kondisi asam lambung yang naik ke kerongkongan ini, memberi rasa tidak nyaman di sekitar mulut hingga lambung.

"Gejala GERD di lambung biasanya mencakup mulut asam, dada panas, dan, mual. Selain itu, tanda secara umum yaitu batuk lama, nyeri dada, flu, asma, dan, gigi belakang karies," ujar spesialis penyakit dalam, dr. Hardianto Srtiawan, SpPD-KGEH, dalam media gathering RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa 16 Mei 2017.

Nyeri dada, lanjut Hardianto, juga sering menjadi tanda saat penyakit jantung terjadi. Sehingga, banyak orang yang menganggap bahwa nyeri dada yang menyerangnya, merupakan suatu penyakit jantung dan bukan gejala GERD.

"Dikira penyakit jantung, padahal saat cek ke dokter, jantungnya sehat. Mudah untuk mengenalinya yaitu melalui jenis kelamin. Kalau perempuan muda dan masih produktif, sudah pasti jauh dari penyakit jantung. Kalau pria, ada kemungkinan nyeri dada terjadi karena serangan jantung," lanjutnya.

Dituturkannya, penentu nyeri dada bukan hanya dari kelamin, melainkan dari lama tidaknya rasa nyeri yang dirasakan.

"Kalau nyeri dada lalu diatasi minum air hangat dan obat maag, nyerinya hilang, itu GERD. Kalau nyerinya masih menetap disertai peningkatan nadi dan napas, waspada itu penyakit jantung," kata dia.