Hati-hati, Obat Flu dan KB Bisa Memicu Hipertensi

Ilustrasi obat/suplemen.
Sumber :
  • pixabay/pexels

VIVA.co.id – Tidak hanya gaya hidup tidak sehat seperti makan makanan rendah serat dan cepat saji yang berisiko menimbulkan hipertensi, penggunaan obat-obatan tertentu juga berisiko menimbulkan tekanan darah tinggi.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Siska Suridanda Danny, SpJP, sebagian obat-obatan bisa menimbulkan tekanan darah tinggi jadi tidak terkontrol. Misalnya adalah obat kortikosteroid atau dopping yang biasa digunakan atlet.

"Selain itu, obat KB atau hormonal pada perempuan bisa membuat tekanan darah lebih tinggi. Obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas juga bisa meningkatkan tekanan darah," ujar Siska kepada VIVA.co.id.

Siska menambahkan, penggunaan painkiller minimal adalah satu pekan. Bila digunakan lebih dari itu, harus dicari tahu apa yang menyebabkan sakitnya. Karena, jika digunakan dalam jangka waktu lama punya efek samping meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, obat flu yang dibeli tanpa resep dokter yang mengandung decongestan, bisa membuat pembuluh darah kontraksi, sehingga bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah. Ini disebabkan, saat flu hidung menjadi mampet karena reaksi radang yang diakibatkan oleh pembuluh darah di hidung yang melebar.

Untuk mengurangi mampet tersebut kemudian diberikan obat yang membuat pembuluh darah mengerut.

"Tapi kita tidak bisa mengatur hanya di hidung mengerutnya, jadi pembuluh darah seluruh tubuh yang mengerut. Otomatis tekanan darah menjadi lebih tinggi," ujar Siska.

Sementara itu, pada obat hormon atau KB, Siska menambahkan, bisa mengganggu kerja estrogen yaitu merelaksasi pembuluh darah. Obat ini juga bisa menimbulkan retensi cairan, sehingga volume cairan di tubuh menjadi lebih tinggi.