Cokelat Hitam Mampu Perlambat Penuaan Otak
- pixabay/Benkercx
VIVA.co.id – Selain baik untuk diet, mengonsumsi cokelat hitam ternyata dapat melindungi otak dari stres dan pembengkakan terkait usia sehingga dikaitkan dengan gangguan neuro degeneratif seperti penyakit Alzheimer.
Temuan ini juga dapat membantu menjelaskan efek menguntungkan pada ingatan yang terlihat pada orang yang mengonsumsi cokelat hitam serta kaitannya dengan Stres oksidatif dan pembengkakan yang meningkat seiring dengan proses penuaan.
Menurut Indian Express, dalam sebuah studi preklinik yang dilakukan baru-baru ini, para peneliti dari University of California San Diego di Amerika Serikat menunjukkan bahwa epikatekin, dan flavanol yang ditemukan pada cokelat hitam, mampu mengurangi stres oksidatif yang bersifat merusak dan neuro inflamasi pada penuaan tikus.
Setelah dua minggu pengobatan dengan epikatekin, hal ini tidak hanya menekan tingkat stres oksidatif dan neuro inflamasi yang biasanya meningkat sehingga secara otomatis mampu meningkatkan memori dan kecemasan pada tikus.
"Kami sebelumnya melaporkan efek menguntungkan pengobatan dengan flavanol biji cokelat pada stres oksidatif akibat penuaan dan kapasitas untuk mengembalikan modulator biokimia mitokondria di korteks prefrontal tikus berusia 26 bulan," kata tim peneliti itu.
Dalam penelitian saat ini, dengan menggunakan tikus percobaan yang serupa, mereka memeriksa kemampuan Epikatekin untuk mengurangi stres oksidatif dan pembengkakan yang menyebabkan tingkat memori dan kecemasan meningkat.
Tikus jantan menjalani dua minggu pengobatan dan sampel otak mereka dikumpulkan untuk penilaian titik akhir yang relevan. Penilaian indikator protein karbonil dan tingkat malondialdehida menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan penuaan yang ditekan oleh Epikatekin.
Secara keseluruhan, hasil ini memiliki bukti kapasitas Epikatekin yang unik untuk secara signifikan mengurangi neuroinflamasi yang mengarah pada fungsi otak yang lebih baik. Penelitian ini dipublikasikan secara rinci di jurnal Experimental Biology. (ren)