Pekerjaan Ini Rentan Sebabkan Gangguan Bipolar
- Pixabay/ Pexels
VIVA.co.id – Gaya hidup modern yang cenderung hedonis dinilai Kepala Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional dr Iman Firmansyah SpKJ dapat mencetuskan gangguan kejiwaan, yakni bipolar.
Ketua Bidang Hukum dan Etika Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia Jaya ini mengatakan, masyarakat yang mengikuti arus gaya hidup modern namun tidak bijaksana menyikapinya, dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah dalam kehidupan.
Sementara itu, dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ(K), psikiater di Departemen Kesehatan Jiwa Masyarakat ,Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan, menambahkan, gaya hidup yang terkait dengan profesi tertentu rentan gangguan bipolar.
"Pilihan profesi, bisa jadi alasan atau medium yang menumbuh suburkan gangguan bipolar secara tidak sadar. Seperti kasus pelukis yang saya temui. Pada fase manik dia bisa mendapat energi besar, ide yang banyak, tidak tidur, itu bisa jadi kenikmatan buat dia karena berhasil," kata Nova saat seminar media Gangguan Bipolar vs Gaya Hidup Modern di Hongkong Cafe, Jakarta.
Nova menambahkan, ada profesi-profesi tertentu yang memang perlu diwaspadai memicu gangguan bipolar. Namun, kapan bisa ditentukan norma atau tidak bisa dilihat dari anggota keluarganya. Seperti kasus yang pernah Nova tangani, pelukis yang melakukan tindakan tidak wajar ternyata memiliki adik yang juga mengalami gangguan psikotik. Dia menerima bisikan-bisikan dan ketika diminta diterapi, dia marah karena merasa itu adalah idenya untuk menjadi kreatif.
Pada profesi tertentu inilah gangguan bipolar bisa menjadi teman hidup yang mutualis. Mereka bisa menyelesaikan pekerjaan, khususnya pada fase manik di mana ide-ide bisa banyak muncul.
"Beberapa di antaranya adalah profesi kreatif seperti melukis, menulis, digital practitioner, artis atau pemain sinetron, pekerjaan yang membutuhkan intensitas berpikir kreatif yang tinggi," kata Nova.