Kebakaran Hutan Sebabkan Bayi Lahir Ringan
- Pixabay/Aldertree
VIVA.co.id – Kebakaran hutan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia telah menyebabkan berbagai persoalan. Salah satu yang paling terkena dampak adalah kesehatan terutama pada anak-anak yang masih dalam usia rentan.
Menurut hasil studi yang dilakukan Wahana Visi Indonesia (WVI) baru-baru ini, dampak kesehatan pada anak akibat kebakaran hutan sudah sangat terlihat kaitannya. Ada hubungan kuat antara kebakaran hutan dengan masalah infeksi saluran pernapasan (ISPA) dan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).
"Selain itu, kami juga melihat dari keterbatasan data mengenai masalah anak ini. Kelahiran bayi ringan juga ditemukan ada asosiasi dengan kebakaran hitan dan asap," ujar Margaretha Siregar, Direktur Humanitarian Emergency Affair WVI saat konferensi pers Analisa Kebijakan Publik atas Dampak Kebakaran Hutan Lahan Terhadap Kessjahteraan Anak di Hotel Akmani, Jakarta, Senin 127 Februari 2017.
Karenanya, Margaretha menilai penting adanya langkah pencegahan terhadap hal ini. Jangan sampai masalah kebakaran hutan menghilangkan satu generasi kaewna bayi lahir ringan hingga menyebabkan kematian.
Dari penelitian itu juga melihat bagaimana dampak sekolah yang meliburkan siswa saat kebakaran terjadi. Bahwa meliburkan siswa tidak menghasilkan solusi yang diharapkan.
"Ketika anak libur mereka juga tidak dijaga di rumah karena orangtua tetap bekerja ke ladang sehingga anak main keluar," imbuh Margaretha.
Belum lagi masa libur yang mencapai 2-3 minggu, efeknya adalah anak-anak bisa kehilangan hak pendidikannya. (ren)