Konsumsi Soda Diet Ternyata Lebih Berisiko Obesitas
- Pixabay/WerbeFabrik
VIVA.co.id – Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa minuman soda diet lebih aman dan sehat dibandingkan soda biasa pada umurnya. Tapi studi terbaru menunjukkan bahwa soda diet meningkatkan risiko penambahan berat badan yang berlebihan dibandingkan dengan soda biasa.
National Institute on Aging melakukan studi yang dipublikasikan di PLoS untuk menentukan apakah minum minuman dengan pemanis buatan dikaitkan dengan berat badan berlebihan atau obesitas.
Mereka meneliti asupan makanan dan pengukuran tubuh 1.454 peserta di Amerika Serikat dalam jangka waktu 28 tahun.
Studi ekstensif ini meluncurkan bahwa mereka yang mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan cenderung memiliki indeks massa tubuh rata-rata yang lebih tinggi, lingkar pinggang yang lebih besar dan risiko mengalami obesitas abdominal 53 persen lebih tinggi. Demikian dilansir dari laman Yibada.
Ternyata otak manusia memiliki kemampuan untuk membedakan antara gula alami dan pemanis buatan.
Studi selanjutnya memindai otak peserta yang mengonsumsi air putih yang telah diberi gula dan sucralose. Hasil studi menunjukkan bahwa meskipun pikiran sadar tidak bisa membedakan antara gula alami dan pemanis buatan, namun otak mereka bisa membedakannya.
Studi lain yang dipublikasikan dalam Yale Journal of Biology and Medicine tahun 2010 juga menyimpulkan bahwa pemanis buatan meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi gula dan ketergantungan gula. Hal ini karena pemanis buatan tidak sepenuhnya memuaskan keinginan akan asupan kalori gula alami.
Sementara itu, asupan air putih sebagai cara menurunkan berat badan diidentifikasi sebagai cara yang paling alami dan efisien dibandingkan dengan mengganti minuman berkalori tinggi dengan minuman yang mengandung pemanis buatan rendah kalori.
Air putih terbukti membantu mengurangi jumlah makanan yang bisa dikonsumsi di antara waktu makan, meningkatkan metabolisme dan membakar kalori berlebih. (ren)