Ternyata Darah Tali Pusat Janin Bisa Sembuhkan 85 Penyakit
- Pixabay
VIVA.co.id – Banyak orang menganggap sepele dan cenderung mengabaikan darah tali pusat, usai diputus dari janin. Namun, tahukah Anda, sesungguhnya, darah tali pusat dapat disimpan dan digunakan sebagai terapi dari 85 jenis penyakit.
Proses persalinan normal, dimulai dengan kontraksi, pembukaan, kelahiran janin hingga dikeluarkannya tali pusat yang kemudian diputuskan dari janin. Biasanya, banyak yang akhirnya mengubur atau membuang tali pusat. Padahal, darah di tali pusat tersebut sangat bermanfaat untuk janin kelak.
"Di dalam darah tali pusat mengandung sel punca yang telah terbukti sebagai terapi alternatif pada 85 jenis penyakit seperti leukimia, anemia aplastik, thalasemia, dan diabetes," ujar Medical Advisor Cordlife, dr. Meriana Virtin, ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sejalan dengan hal itu, dokter spesialis kandungan, dr. Boy Abidin, SpOG(K) mengatakan pentingnya menyimpan darah tali pusat sebagai investasi biologis yang dapat digunakan di masa depan untuk terapi suatu penyakit yang membutuhkan transplantasi sel punca. Tidak hanya dapat digunakan oleh pemilik tali pusat, namun sel punca dari darah tali pusat juga dapat digunakan oleh keluarga terdekat selama memiliki kecocokan Human Leucocyte Antigen (HLA).
HLA sendiri merupakan suatu protein atau penanda yang ditemukan pada sebagian besar sel pada tubuh manusia, yang bertanggung jawab pada pengaturan sistem imun tubuh, dan biasanya digunakan untuk proses pencocokan antara donor dan resipien (penerima donor) pada proses transplantasi sel punca hematopoeiteik.
"Contohnya untuk keluarganya yang mengidap alzheimer, dapat bentuk sel otak baru atau peremajaan kulit pada ibunya, agar kulitnya elastis lagi. Namun penyimpanan darah dari tali pusat ini harus terjaga betul," ujar dr. Boy.
Boy mengatakan, penyimpanan darah tali pusat tersebut harus yang sudah memiliki standar dan mengantongi izin operasional Kemenkes RI. Penyimpanan sel punca sendiri harus dalam kondisi baik dan suhu tertentu agar dapat bertahan hingga 23 tahun lamanya.
"Sel punca harus disimpan di tangki dengan nitrogen cair pada suhu 196 derajat celsius. Di Cordlife, darah tali pusat diproses dengan mesin Sepax 2 untuk mendapatkan sel punca sebanyak mungkin dan tersimpan dengan baik hingga puluhan tahun," ujar dr. Meriana.
Penyimpanan darah tali pusat tidak bisa dianggap remeh, untuk memastikan fungsi sel punca yang aman untuk terapi pengobatan saat diperlukan kelak. "Saat darah tali pusat masih segar usai bayi lahir, bank darah bisa langsung bertugas mengambil untuk disimpan. Ini seperti investasi," kata dr. Meriana.