Kabar Hoax Soal Obat Kanker Bikin Penderitanya Tambah Parah

Aksi Kampanye Anti Hoax.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Banyaknya kabar yang beredar terkait obat atau cara alternatif penyembuhan kanker – yang belum tentu jelas kebenarannya – ternyata turut menjadi pemicu tingginya jumlah penderita penyakit itu di dunia. Kasus kanker di Indonesia menjadi menempati urutan ketiga setelah penyakit jantung dan ginjal.

Jenis-jenis kanker di Indonesia memang cukup beragam dan berbeda di tiap gender maupun usia. Sayangnya, informasi terkait kanker sendiri, masih sangat beragam karena banyaknya kabar yang tidak disertai bukti ilmiah.

"Banyak informasi terkait obat-obat tradisional yang dikatakan dapat mengobati kanker, tapi belum ada bukti ilmiahnya. Orang Indonesia masih mempercayai hal ini, yang diyakininya sebagai pengobatan alternatif," ujar Wakil Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN), Dr. dr. Sonar Soni, Sp.B (K) Onk, dalam pertemuan memperingati Hari Kanker Sedunia, di Kementrian Kesehatan RI, Jakarta, Rabu 1 Februari 2017.

Menurut Sonar, banyak masyarakat Indonesia yang masih menaruh harapan pada pengobatan komplementer tanpa disertai pengobatan medis. Padahal, pemikiran dan asumsi tersebut cenderung keliru dan bahkan berdampak buruk.

"Banyak yang akhirnya terlambat dideteksi karena lebih percaya hoax-hoax yang beredar mengenai obat penyembuh kanker. Akibatnya kasus kankernya menjadi lebih sulit disembuhkan karena sudah di stadium akhir," jelasnya.

Untuk itu, Sonar menuturkan agar masyarakat bisa lebih jeli dalam melakukan pengobatan. Sebab, terlambat dideteksi, harus dibayar mahal dari segi keuangan dan kesehatan.

"Biaya perorang pada kasus kanker itu, paling tinggi dibanding penyakit lainnya. Maka dari itu, jangan sampai terlambat mendeteksi hanya karena lebih percaya pengobatan lain yang belum tentu benar," kata dia. (ren)