Perilaku Konsumtif Bisa Timbulkan Gangguan Kecemasan
- Pexels/freestocks.org
VIVA.co.id – Berperilaku konsumtif bisa sangat merugikan. Tak hanya menguras kantong dan saldo di rekening, perilaku ini juga menyiksa batin karena keinginan yang terus menggebu. Bahkan, perilaku dan kebiasaan konsumtif dalam tahap yang akut, bisa menimbulkan gangguan kecemasan.
Psikolog Ajeng Raviando mengungkapkan, jika sudah seperti ini, butuh terapi untuk menyembuhkannya. "Biasanya kalau shopaholic sudah obsessed ya, sudah tidak bisa menghentikan perilaku itu tadi jadinyanya ada kecemasan," ungkap Ajeng saat ditemui dalam acara #SayangUangnya, di Senayan City, Jakarta Selatan, Selasa 31 Januari 2017.
Dia menjelaskan, bahwa perilaku konsumtif juga berkaitan dengan self esteem atau tingkat kepercayaan diri. Sehingga ketika seorang yang memiliki perilaku konsumtif dan tidak memuaskan hasratnya, akan mengalami kecemasan yang berujung pada rendahnya kepercayaan diri.
"Ini menyangkut self esteem seseorang misal enggak berganti baju setiap hari jadi merasa enggak kece, atau kalau enggak beli kopi di suatu tempat berarti enggak gaul," kata Ajeng.
Lebih jauh, bahkan Ajeng menyarankan untuk segera melakukan konsultasi jika terjadi kecemasan yang timbul karena perilaku konsumtif yang berlebihan.
"Biasanya berada pada gangguan kecemasan kalau tidak membeli itu mengalamai kecemasan. Cirinya, ketika dia sudah besar pasak daripada tiang, hingga meminjam uang sana sini untuk memuaskan keinginannya, dan tidak tahu lagi yang harus dilakukan dalam hidupnya," kata dia.
"Jadi ada sesuatu yang keliru, ada cara berpikirnya yang keliru yang merasa hal itu lumrah dilakukan jadi cara kecenderungannya saja yang keliru." (ren)