Pantangan Setelah Melakukan Perawatan Suntik Filler

Ilustrasi perawatan wajah
Sumber :
  • Pixabay/Chezt beate

VIVA.co.id – Mendapatkan tampilan wajah yang mulus sempurna bisa melalui berbagai metode kecantikan, salah satunya suntik filler yang sedang populer saat ini.

Suntik filler merupakan tindakan penyuntikan gel asam hialuronat non-hewani yang stabil untuk memberikan volume pada wajah terlihat kencang dan muda.

Filler sendiri bekerja di bawah kulit untuk memperbaiki elastisitas kulit yang mengendur. Serta menghaluskan kulit keriput, memperbaiki kontur wajah, membuat bibir tampak lebih penuh dan mengembalikan keremajaan kulit Anda.

Ini merupakan tindakan perawatan kecantikan alami dan aman yang tidak akan mempengaruhi ekspresi atau gerakan wajah. Kendati demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar masa penyembuhan berjalan lancar sempurna serta hasilnya pun maksimal.

Meskipun hasilnya memuaskan namun, melakukan perawatan suntik filler ini juga tidak bisa sembarangan, ada beberapa prosedur atau pantangan yang harus dilakukan pascasuntik filler.

Menurut dokter Ulung Jati dari 8th Avenue Private Skin Clinic Jakarta setelah melakukan suntik filler sebaiknya hindari segala bentuk benturan atau pijatan persis pada bagian yang diinjeksi. Sebab bagian yang di filler masih sangat lunak dan mudah berubah sewaktu-sewaktu selama 3-7 hari.

"Pasca suntik filler, seperti filler bibir Anda tidak boleh minum pakai gelas, berciuman, menggigit bibir, dan merokok. Namun untuk Anda yang melakukan filler pada hidung hindari memakai kacamata, tidak boleh berbaring terbalik ketika tidur dan facial," ucap dr Ulung kepada VIVA.co.id.

Dia menuturkan bahwa Anda juga tidak diperbolehkan menggunakan kosmetik yang mengandung AHA, Retinol, Vitamin C, atau produk kosmetik berbasis minyak selama 24 hingga 48 jam pascainjeksi. Kemudian, hindari paparan panas selepas injeksi, misalnya seperti melakukan perawatan sauna, perawatan laser wajah.

"Hal tersebut dilarang lantaran dapat memengaruhi proses peluruhan asam hialuronat dan berpotensi merusak siklus  penyerapan isi filler tersebut. Sehingga kelangsungan proses perawatan lebih tahan lama," ucapnya.