BPOM Siap Luncurkan QR Code Demi Cegah Vaksin Palsu

Tim Polisi dan BPOM saat Sidak Obat-obat Kedaluwarsa beberapa waktu silam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Maraknya vaksin palsu di tahun 2016 kemarin, membuat berbagai sistem semakin diperketat. Salah satu yang dibentuk Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), yakni QR Code, guna mencegah beredarnya vaksin palsu.

Dikatakan oleh Kepala Badan POM, Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP, dalam melawan pemalsuan bagi para kriminal, BPOM akan meningkatkan pengawasan. Diperketatnya pengawasan, dibangun dari dua hal penting.

"Pertama, bangun kemitraan lebih kuat dengan kepolisian. Kedua, bangun kemitraan lebih kuat juga dengan pelaku industri," ujar Penny, di PT Kalbe Farma, Cikarang, Jawa Barat, Rabu 18 Januari 2017.

Terkait kemitraan dengan pelaku industri, Penny melanjutkan, penting bagi para produsen untuk mengetahui produk-produknya sendiri. Kemudian, para pelaku industri diminta ikut bekerjasama untuk pemasangan barcode di setiap produknya, guna membuat masyarakat lebih mudah mengenali keasliannya.

"Aplikasi QR Code bisa di download masyarakat, lalu bisa scan sendiri barcode dari produk yang dibeli untuk melihat apakah itu palsu atau tidak," kata Penny.

Prioritas pertama dalam pemasangan barcode yaitu vaksin, karena memiliki dampak yang cukup besar. Selain itu, harga vaksin yang cukup mahal, memang menjadi pemicu hadirnya produk-produk palsu. Sehingga, pengguna QR Code nantinya bisa lebih waspada dan memberitahukan kepada pihak berwenang jika menemukan produk palsu.

"Semua orang bisa download aplikasi ini. Jadi masyarakat ikut terlibat dalam pengawasan obat. Kami berharap masyarakat juga mau lebih waspada terhadap produk-produk yang nantinya bisa di scan dan dilihat keasliannya," kata dia.

(ren)