BPOM Dukung Produksi Obat Berbasis Bioteknologi
- VIVA.co.id/Diza Liane
VIVA.co.id – Produk obat yang diproduksi dengan teknologi tinggi kini makin diminati pasar. Beberapa perusahaan obat besar juga mulai menyempurnakan teknologi pembuatan produknya.
Meski menggunakan teknologi tinggi, pengawasan terhadap produk keluarannya tetap dibutuhkan pengawasan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan kunjungan ke PT Kalbe Farma Tbk, Cikarang, untuk melihat perkembangan pabrik biosimilar yang menghasilkan produk berbasis bioteknologi dan bukan kimia.
Menurut Kepala BPOM Penny K. Lukito, peninjauan pabrik ini dilakukan sebagai dukungan BPOM terhadap produk-produk berbasis teknologi tinggi.
"Kami di sini dikaitkan dengan perkembangannya, agar prosesnya dipercepat serta akses ke masyarakatnya lebih aman dan berkualitas. Ke depannya, produk-produk berbasis teknologi tinggi ini adalah sebuah tantangan," ujar Penny, di Cikarang, Jawa Barat, Rabu 18 Januari 2017.
Penny memastikan bahwa produk obat berbasis bioteknologi ini, pasti akan dilakukan pengawasan ketat selayaknya obat pada umumnya. Produk ini bisa dipasarkan secara aman dan berkualitas serta efeknya yang sesuai target.
"Kami pasti melakukan pengawasan dimulai dari pre market, yakni proses registrasi dan post market yaitu pengawasan di jalur-jalur distribusi. Pengawasannya tentu kami lihat dari efeknya yang harus sesuai dengan apa yang dijanjikan serta label yang terkandung di dalamnya," tutur Penny.
Produk obat berbasis bioteknologi ini, turut dipercaya akan menjadi tren dalam dunia industri farmasi. "Dua puluh produk farmasi yang paling sukses saat ini yakni produk bioteknologi," ujar Direktur Pengembangan Bisnis Kalbe Farma, Sie Djohan.
Penny berharap agar produk obat berbasis bioteknologi ini bisa lebih menjanjikan dalam kehidupan masyarakat, khususnya bidang kesehatan.
"Kami BPOM mendukung teknologi dari Kalbe Farma ini, dan berharap dapat segera memasarkan produknya dengan melalui tahapan registrasi hingga izin edar dari BPOM," kata Penny. (art)