Wanita Perokok Pasif di Masa Kecil Rentan Keguguran

Ilustrasi ibu hamil.
Sumber :
  • Pixabay/Pexels

VIVA.co.id – Wanita yang cenderung menjadi perokok pasif saat masa kanak-kanak, cenderung rentan mengalami keguguran. Risiko tinggi keguguran sekitar 20 persen pada mereka yang terpapar asap dari dua atau lebih perokok aktif.

Selain itu, meski bukan perokok aktif, wanita yang terpapar asap rokok sebanyak lima kali atau lebih per minggunya, berisiko 14 persen lebih tinggi terkait keguguran janin, dibanding wanita yang tidak terpapar asap rokok sama sekali. Sedangkan wanita non-perokok yang tinggal dengan satu perokok aktif di rumahnya atau kurang dari lima kali terpapar asap rokok per minggunya, tidak terdeteksi kerentanan pada keguguran janin kelak.

Seperti dilansir laman foxnews, Shanshan Yang, peneliti di Institute of Geriatrics, Chinese PLA General Hospital, Beijing, bersama timnya menganalisa data survei dari hampir 20 ribu wanita usia 50 tahun dan lebih di China. Sebanyak 57 persen dari mereka, menjadi perokok pasif di masa kecilnya, yakni sebelum usia 18 tahun.

Di satu sisi, peneliti lain, Lucy Popova dari Georgia State University School of Public Health, Atlanta, turut menuturkan bahwa potensi antara paparan asap rokok dan keguguran memiliki angka yang sama pada ibu di mana pun tempat tinggalnya.

Lucy juga menambahkan bahwa sudah terbukti dari tiga studi lainnya, yang diteliti di Amerika Serikat, menunjukkan kaitan dari menjadi perokok pasif di masa kecil dengan angka keguguran. Selain itu, nyatanya, tidak ada angka yang aman terkait paparan dari asap rokok tersebut kepada perokok pasif.

Menurutnya, berapa saja angka paparan asap rokok dan seberapa sering paparan tersebut, tetap menimbulkan masalah pada kesehatan si perokok pasif. Sehingga, cara satu-satunya untuk melindungi para non-perokok dari bahan kimia berbahaya yaitu hindari tempat-tempat yang rawan asap rokok di lingkungan sekitar.