Kasih Sayang Tentukan Kepribadian dan Intelegensia Anak

Ibu dan anak.
Sumber :
  • pixabay/publicdomainpictures

VIVA.co.id – Kasih sayang adalah salah satu kebutuhan mendasar bagi setiap manusia yang harus dipenuhi sejak masa kanak-kanak. Beberapa penelitian dan jurnal psikologi telah menyebutkan bahwa sikap kasih sayang orangtua terhadap anak mampu membentuk kualitas kepribadian seorang anak.

Bona Sardo Hutahaean, M.Psi Psikolog dari Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa kasih anak yang kurang akan kasih sayang di usia dini kelak akan tumbuh menjadi pribadi pembenci.

"Jadi pembenci, pendengki dan biasanya ekspresi perilakunya itu hal-hal ya negatif," ujarnya saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis 12 Januari 2017.

Lebih lanjut, Bona menggambarkan pentingnya kasih sayang ibarat energi bagi setiap orang.

"Kalau saya mengibaratkan love (kasih sayang) itu seperti tangki, kita pasti punya itu, dan harus diisi tiap saat, tiap hari, karena ini semangat kita untuk bekerja untuk beraktivitas, tapi kalau tidak diisi nanti akan abis juga," ujarnya.

Demikian dengan anak-anak yang tidak mendapatkan kasih sayang. Menurut Bona Sardo anak-anak itu akan memiliki sikap lebih kasar dan seluruh tenaganya akan terkuras untuk mengerjakan hal-hal negatif.

"Anak biasanya, kalau kurang kasih sayang perilakunya lebih kasar, itu untuk jangka panjang atau biasanya mereka akan mencari perhatian. Jadi karena dia haus (kasih sayang) dia jadi caper (cari perhatian)," kata dia.

Intelegensia Baik

Di lain sisi, anak yang cukup kasih sayang akan tumbuh sebaliknya. Bona Sardo menyebutkan dampak positif akan terlihat jika anak tumbuh dengan limpahan kasih sayang, salah satunya adalah intelegensia yang baik.

"Ketika konsisten sampai dewasa (diberikan kasih sayang) intlegensinya bagus. Secara verbal juga baik dan minim kekerasan," ungkap dia.

Bona Sardo menilai hubungan antara kasih sayang dan meningkatnya intelegensia anak sangat jelas. Menurutnya, anak yang penuh kasih sayang dengan sendirinya nutrisinya akan terpenuhi.

"Jadi kalau nutrisi itu terpenuhi ditambah kasih sayang, intelegensinya akan meningkat," ungkap dia.

Bona Sardo menambahkan, ketika anak merasa senang nyaman dia akan termotivasi untuk melakukan hal apapun. Termasuk belajar.

 

(ren)