Diet Mediterania Mampu Cegah Penyusutan Volume Otak

Bahagia di hari tua.
Sumber :
  • Pixabay/Unsplash

VIVA.co.id – Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal di Amerika Serikat telah mengungkapkan manfaat dari diet Mediterania, terutama pada otak. Penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal American Neurology, melihat hubungan antara diet Mediterania dan perubahan volume dan ketebalan korteks otak, faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit seperti Alzheimer atau demensia.

Dilansir China Daily, penelitian yang menggunakan metode regresi ini menyesuaikan indikator kesehatan demografis dan fisik yang relevan. Penelitian tersebut menemukan bahwa lower adherence (rendahnya tingkat kepatuhan pasien) terhadap MeDi (diet Mediterania) dikaitkan dengan berkurangnya volume otak dalam durasi tiga tahun.

Para ilmuan dalam penelitian tersebut melibatkan 400 responden Skotlandia berusia 70 tahun. Selama tiga tahun, responden tersebut diminta mengisi kuesioner untuk mengetahui frekuensi asupan makanan dan jenis makanan yang dikonsumsi. setelahnya dilakukan pengukuran volume otak melalui pencitraan resonansi magnetik dan metode lainnya.

Studi ini menemukan hubungan yang kuat antara diet Mediterania dan perubahan volume total otak atau total volume materi abu-abu, serta ketebalan kortikal.

Lebih khusus, diet ini dapat mengurangi penyusutan otak sekitar setengah tingkat dibandingkan dengan pola makanan biasa, di mana faktor seperti usia dapat merusak otak lebih mudah.

Selain itu, rendahnnya ketaatan diet MeDi bagi lansia di Skotlandia bisa memprediksi total atrofi otak (menyusutnya otak akibat hilangnya sel) selama selang tiga tahun.

Mengingat bahwa konsumsi ikan dan daging tidak mendorong perubahan positif otak yang dibawa oleh diet Mediterania, peneliti menyarankan bahwa penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk mengkonfirmasi alasan yang tepat dari hubungan.

Yunani dan Italia

Diet Mediterania adalah diet yang dilakukan berdasarkan pola makan Mediterania yaitu konsumsi berbagai makanan tradisional Yunani dan Italia. Diet ini sudah dikenal sejak 1960-an.

Pola makan ini tradisional Yunani dan Italia ini mengutamakan bahan makanan yang bersumber dari tumbuhan yang kaya akan karbohidrat kompleks, vitamin, mineral, serta antioksidan.

Berbagai sumber kaya protein dan lemak seperti daging merah, ikan, daging putih (poultry), dan telur juga termasuk dalam pola konsumsi Mediterania, hanya saja dikonsumsi dengan frekuensi yang lebih sedikit.

 

(ren)