Kenali Bahaya Meningitis Pada Anak

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Bahaya meningitis bisa menyebar ke berbagai usia, khususnya usia kanak-kanak. Sayangnya, banyak orangtua yang belum memahami seluk beluk penyakit berbahaya ini.

Bakteri meningitis dapat menyebar melalui hidung dan tenggorokan. Bahayanya lagi, bakteri akan berjalan menuju peredaran darah dan menyebabkan pembengkakkan di selaput otak, meninges. Semua kalangan dapat terserang meningitis, namun bayi, remaja dan dewasa muda memiliki risiko yang sangat tinggi.

Gejala-gejala meningitis sendiri mencakup demam, mual, muntah, sensitif pada cahaya, kebingungan, sakit sendi, kaku leher, dan kemerahan di beberapa tempat. Selain itu, jika pembengkakkan semakin melebar di area otak, akan menyebabkan kerusakan hingga hilang pendengaran.

Sebagian lagi, dapat terserang kelainan penyakit atau cedera otak dan perkembangan serta masalah intelektual. Meningitis sendiri menyebabkan tiga hingga 10 persen kematian pada anak.

Padahal, meningitis dapat dicegah. Menurut anggota American Academy of Pediatrics Committee pada penyakit infeksi, dr. Michael Brady, imunisasi bisa dilakukan sejak dini agar menurunkan risiko perkembangan meningitis pada anak.

Menurutnya, imunisasi yang direkomendasikan pada anak yaitu vaksin Hib, pneumpcoccus dan meningococcal dengan tipe A, C, W, dan Y. Para orangtua yang melihat gejala meningitis pada anak dan merasa belum memberikan vaksin, segera bawa si kecil ke ruang gawat darurat.

"Bakteri meningitis sangat mampu dicegah. Namun jika si kecil belum juga divaksin, sebaiknya segera awasi," ujar dr. Brady, dikutip dari laman Fox News.