Perlukah Melarang Balita Memasukkan Jari ke Mulut?
- Pixabay/Pavelkraus
VIVA.co.id – Dalam fase 1.000 hari pertama kehidupan anak, banyak hal yang harus diberikan agar pertumbuhannya optimal. Salah satunya adalah menstimulasi lewat bermain dan membiarkannya mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.
Pada fase ini anak sering memasukkan tangannya ke dalam mulut. Padahal tangan yang digunakan untuk merangkak atau memegang berbagai macam benda sangat rentan membuat anak terkena penyakit terutama diare.
Karena itu, banyak orangtua yang justru menarik tangan anak agar tidak dimasukkan ke mulut. Tapi, apakah cara ini tepat dilakukan?
Menurut dokter spesialis anak dr. Herbowo Soetomenggolo, Sp.A(K), memasukkan tangan ke dalam mulut pada usia anak dua tahun adalah bagian dari perkembangan anak.
"Boleh ditarik tidak? Tidak perlu. Yang terpenting adalah tangan yang masuk itu dalam keadaan bersih. Pada anak usia itu, indera penglihatanya belum terbangun sempurna, jadi dia menggunakan mulut untuk merasakan bahwa dia punya tangan bentuknya seperti itu, jarinya ada lima," kata dr. Herbowo saat di temui di Plaza Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Jadi, ketika anak memasukkan tangan ke mulut, jangan dilarang, tapi pastikan dulu tangan anak dalam keadaan bersih sebelum masuk ke mulut.
Selain itu, anak di usia ini juga sering mengalami sakit. Orangtua tidak perlu terlalu khawatir karena umumnya dalam rentang satu tahun anak bisa mengalami sakit hingga 11 kali.
"Jadi sekitar sebulan sekali mengalami sakit itu masih wajar, tapi kalau setahun sampai 12 kali, itu harus hati-hati," ujar dr. Herbowo.
Meski begitu, walaupun penyakitnya hanya demam, batuk, dan pilek, orangtua tetap harus berhati-hati karena itu bisa menjadi awal penyakit bahaya. Apalagi jika sakitnya itu disertai dehidrasi serta tidak ingin makan dan minum.
(mus)