1.000 Hari Pertama Anak Tentukan Kualitas Anak di Masa Depan

Ibu dan anak.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Perkembangan anak yang paling penting ada pada 1.000 pertama kehidupannya. Hal ini pun sudah diakui oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia maupun WHO. Di seluruh dunia juga sudah gencar mengampanyekan pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan anak.

"Karena apa yang terjadi pada 1.000 hari pertama, mulai dari kandungan hingga usia dua tahun, menentukan bagaimana anak di masa depan. Masalah yang terjadi pada 1.000 hari ini akan terbawa sampai dewasa," ujar dokter spesialis anak dr. Herbowo Soetomenggolo, Sp.A(K) saat konferensi pers Mitu Dunia Eksplorasi di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis, 22 Desember 216.

Karena itulah 1.000 hari pertama ini juga disebut sebagai Jendela Kesempatan di mana jika orangtua menginginkan anak yang ideal, pintar, berhasil, berpostur tinggi, di masa inilah waktunya.

Apa yang harus dilakukan agar pertumbuhan pada 1.000 hari pertama didapat secara optimal?

Menurut dr. Herbowo, prinsipnya adalah semua kebutuhan anak harus terpenuhi. Baik dari nutrisi dan stimulasi. Kemudian, anak harus dihindarkan dari hal-hal yang membuat anak tumbuh tidak optimal seperti lingkungan tidak bersih dan penyakit.

Perlu diingat bahwa 1.000 adalah waktu yang pendek. Jadi, orangtua harus membekali diri dengan informasi yang tepat bagaimana mengoptimalkan pertumbuhan anak di masa ini.

"Terutama karena di kultur kita bergerak dengan banyak mitos. Kita bisa bayangkan bagaimana mitos ini diturunkan terus menerus dan semuanya belum tentu hasilnya baik," imbuh dr. Herbowo.

Karenanya dr. Herbowo menyarankan, orangtua harus aktif mencari tahu mengenai bagaimana memberikan perlindungan optimal pada anak di 1.000 hari pertamanya.

Serta tiga hal penting yang tidak boleh diabaikan, yakni memberikan nutrisi dengan ASI eksklusif, cegah penyakit dengan imunisasi, dan stimulasi dengan mengajak anak bermain.

"Lingkungan juga harus bersih, termasuk membersihkan baju, alat makan, dan popok. Angka diare pada anak cukup tinggi, penyebabnya karena kurangnya kebersihan," kata dr. Herbowo.

Selain itu, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum berinteraksi dengan anak.