Tujuh Bahasa Tubuh untuk Deteksi Kebohongan
- Pixabay/twesdensky
VIVA.co.id – Kapan terakhir kali Anda berbohong? Peluang jawaban Anda pastinya tidak ingat. Tapi, mungkin itu Anda lakukan dalam waktu yang cukup dekat tanpa disadari.
Dalam 10 menit percakapan, rata-rata seseorang berkata bohong adalah sedikitnya tiga kali. Selama satu hari, sebagian besar orang bisa berbohong hingga 200 kali dan angka itu bisa terus meningkat lebih banyak lagi ketika perayaan hari besar.
Sebuah penelitian tentang kebohongan pada hari raya yang dilakukan oleh sebuah produsen obat batuk Inggris bekerja sama dengan ‘human lie detector’ Darren Stanton, berhasil mengungkap bahwa 32 persen orang berbohong lebih dari biasanya saat perayaan hari besar. Hal ini kemungkinan karena orang sebenarnya ingin menjaga perasaan orang lain.
Penelitian tersebut menemukan bahwa 58 persen orang pernah berbohong tentang suka menerima hadiah yang diberi dan 28 persen berbohong tentang menikmati masakan seseorang.
Dilansir laman The Independent, ahli deteksi bahasa tubuh dan penipuan ternama dunia, Stanton, dalam menanggapi penelitian ini membocorkan bagaimana cara mengetahui seorang pembohong saat musim hari raya. Baik itu teman yang mengatakan suka hadiah yang Anda berikan, atau kakak maupun adik yang berbohong mereka suka kue buatan Anda.
Stanton memulai kariernya dengan bekerja di penjara dan untuk kepolisian, di mana dia mengembangkan kemampuannya untuk mendeteksi seorang pembohong.
Dia menjelaskan bahwa ekspresi mikro seseorang yang memberikan petunjuk ketika orang berbohong, namun hanya ketika ada konsekuensi untuk hal itu.
"Jika Anda memberikan seseorang hadiah dan mereka terlihat terkejut lebih lama dari satu detik, kemungkinan mereka sebenarnya sedang berpura-pura," kata Stanton.
Jadi, kalau Anda ingin bisa mendeteksi kebohongan seseorang, berikut adalah tujuh tanda yang bisa Anda kenali menurut Stanton.
1. Kontak mata
Dalam percakapan normal, orang akan menahan kontak mata selama sekitar 3-5 detik sebelum menghentikannya. Tapi ketika seseorang berbohong, dia cenderung untuk melebihkan kontak mata dan melakukannya lebih lama.
2. Saraf tegang
Hidung seseorang akan menjadi sangat pucat atau merah saat berbohong yang sering disebut dengan efek Pinokio. Mereka juga sering mengusap saraf di belakang leher mereka saat stres.
3. Batuk
Stanton mengatakan, jika seseorang tiba-tiba mulai batuk, padahal dia tidak batuk sama sekali selama percakapan, ini bisa menjadi tanda yang sangat jelas.
4. Intonasi suara berubah
Suara cenderung menjadi lebih tinggi ketika berbohong.
5. Bahasa tubuh karena tidak merasa aman
Di antara karakter bahasa tubuh seperti membasahi bibir lebih banyak dari biasanya juga bisa menjadi tanda berbohong.
6. Perubahan gerakan atau postur tubuh
Staton menjelaskan, jika seseorang cukup ekspresif tapi kemudian menjadi jarang bergerak atau postur tubuh kaku, itu bisa menjadi indikator bahwa ada sesuatu yang disembunyikan.
7. Gagap dan berjeda
Jika seseorang terlihat ragu, menggunakan bahasa tubuh yang canggung atau gugup tidak seperti biasanya, itu bisa menjadi tanda kebohongan.