Proses Endoskopi untuk Deteksi Kelainan Saluran Cerna

Stetoskop dokter
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Endoskopi merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa saluran cerna secara visual untuk mendeteksi adanya berbagai kelainan dan penyakit lainnya.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi Siloam Hospitals TB Simatupang, dr. Epistel P Simatupang SpPD KGEH FINASIM FPCP., dengan melakukan endoskop kelainan dan masalah di sekitar saluran pencernaan dapat terdeteksi sehingga dapat segera tertangani dengan baik.

"Terpenting lagi dapat terhindar dari kanker kolon yang menjadi penyebab utama kematian di dunia," kata dia dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Selasa, 20 Desember 2016.

Pengamatan menggunakan endoskopi pun dibagi dua. Apabila saluran cerna bagian atas dikenal dengan esofago gastro duodenoskopi (EGD). Sementara saluran cerna bagian bawah disebut dengan kolonoskopi.

Lebih lanjut, Epistel menjelaskan EGD merupakan pemeriksaan di dalam saluran kerongkongan, lambung hingga usus 12 jari. Pemeriksaan ini untuk mendeteksi adanya kelainan di tiga organ tersebut.

"Namun, paling sering ditemukan adalah kelainan pada lambung, dan penyakit tersering ditemukan adalah kanker," paparnya.

Di samping itu, kelainan yang paling sering ditemukan adalah erosi pada saluran cerna. Ini terjadi karena kebiasaan dari seseorang yang menelan obat tanpa meminum air putih. Harus diingat, ada beberapa jenis obat yang tidak bisa ke lambung tanpa bantuan air putih.

“Biasanya, erosi tersebut ditandai dengan sulit dan sakit menelan. Hal ini bisa dideteksi dengan menggunakan EGD,” ujar dr Espitel.

Selain untuk mendeteksi, lanjut dia, endoskopi juga bisa untuk digunakan dalam penanganan. Salah satunya, masalah tukak lambung yang bisa dihentikan dengan endoskopi.

Ada pula penanganan perdarahan pada saluran cerna. Dengan endoskopi, membuat penanganan menjadi lebih cepat dan tepat. Sebab, biasanya penanganan masalah tersebut dilakukan melalui pembedahan.

 

(ren)