Studi: Kurang Tidur Tingkatkan Konsumsi Makanan Berlemak

Seorang laki-laki asyik bersantap roti burger.
Sumber :
  • Pixabay/jp26jp

VIVA.co.id – Ketika mengalami masalah kurang tidur, beberapa orang seringkali mengonsumsi sejumlah makanan untuk mengisi waktu di dalam hari.

Selain merusak waktu tidur, ternyata kurang tidur juga membuat orang mengonsumsi makanan yang tidak sehat.

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa kurang tidur menyebabkan peningkatan konsumsi makanan yang tidak sehat, khususnya sukrosa dan lemak.

Kristopher McEown, penulis sekaligus pemimpin kelompok penelitian dari Universitas Tsukuba di Jepang ini mengungkapkan bahwa studi ini menunjukkan bahwa ketika seseorang kurang tidur, bagian medial prefrontal cortex yang ada di dalam otak memainkan peran langsung dalam mengendalikan keinginan kita untuk mengonsumsi makanan berat yang tinggi kandungan sukrosa.

Dalam studi tersebut, para peneliti menggunakan metode baru untuk mencaritahu hubungan kurang tidur pada tikus bersama dengan teknik kimia-genetik untuk memblokir neuron korteks prefrontal dan perilaku mereka, demikian dilansir Times of India

Studi ini menunjukkan bahwa memblokir neuron ini akan membalikkan efek kurang tidur pada konsumsi sukrosa sementara tidak memiliki efek pada konsumsi lemak.

Korteks prefrontal ditemukan berperan dalam menilai palatabilitas atau derajat kesukaan pada makanan tertentu yang terpilih dan dimakan,  melalui rasa, bau dan tekstur.

Selain itu, orang yang mengalami obesitas cenderung memiliki peningkatan aktivitas di korteks prefrontal saat terkena makanan berkalori tinggi.