Tidur Bisa Kurangi Stres Paska Trauma

Ilustrasi lelah
Sumber :
  • Pixabay/ Unsplash

VIVA.co.id – Sebuah studi menemukan bahwa beristirahat dan tidur di 24 jam pertama, setelah menderita trauma, ternyata dapat membantu seseorang yang mengalami gangguan stres paska trauma.

Orang dengan pengalaman stres paska trauma yang sangat emosional dan menyedihkan, seringkali merasa bahwa mereka seolah-olah mengalami trauma lagi. Tidur bisa memainkan peran kunci dalam memproses apa yang telah mereka derita.

"Pendekatan kami menawarkan alternatif non-invasif yang penting untuk upaya saat ini dan menghapus kenangan traumatis, atau memperlakukan mereka dengan obat-obatan," kata pemimpin penulis Birgit Kleim dari University of Zurich.

Dilansir dari laman Indianexpress, Temuan ini menunjukkan bahwa tidur yang baik dapat membantu melemahkan emosi yang terhubung ke memori yang ada, seperti rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman traumatis.

Selain itu, tidur juga membantu kontekstualisasi ingatan, memproses mereka sebagai informasi dan menyimpan kenangan. Namun, proses dapat berlangsung beberapa malam, kata para peneliti.

"Penggunaan tidur, mungkin terbukti menjadi awal strategi pencegahan yang cocok dan alami," tambah Kleim.

Untuk penelitian ini, para peneliti menunjukkan peserta video traumatis. Kenangan berulang gambar dalam film yang menghantui para peserta selama beberapa hari dan mencatat secara rinci dalam buku harian. (asp)