Kunyit dan Jahe akan Populer Sebagai Makanan Sehat di 2017

Ilustrasi bumbu dapur atau kunyit.
Sumber :
  • Pixabay/Ajale

VIVA.co.id – Peradangan atau inflamasi merupakan benang merah sekian banyak penyakit yang dialami banyak orang setiap hari. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari jerawat, hingga penyakit serius seperti reumatik, arthritis dan tuberkulosis.

Tak heran jika makanan anti inflamasi seperti kunyit dan jahe digadang menjadi opsi makanan sehat pada 2017 mendatang. Dilansir laman My Domaine, sebuah situs kesehatan, Well and Good menyebut 'makanan anti peradangan ini' sebagai makanan sehat nomor satu di tahun depan. 

"Kami berharap melihat pasar makanan anti peradangan ini meningkat 7 persen hingga 2020 mendatang," ujar Deborah Barrington selaku editor senior di Instant Dive seperti dikutip dari laman Well and Good.

Bahan makanan ini juga sudah mulai populer di media sosial Pinterest. Terdapat kenaikan signifikan terhadap pencarian kata kunyit (turmeric), turmeric latte dan teh jahe (ginger tea). 

"Kunyit adalah salah satu rasa yang sedang ngetren dalam laporan terkini Pinsights Falvor Report, terutama turmeric latter. Teh jahe popularitasnya mencapai 20 persen," ujar Stephanie Kumar dari Pinterest.

Selain itu, gerakan makanan bebas gluten juga menjadi mengalami tanda kenaikan popularitas sebagai makanan anti peradangan. "Bukan sesuatu yang tidak disengaja bahwa banyak tren makanan sehat mulai dari zoodle dan nasi kembang kol hingga susu kacang dan keju vegan, menjadi bahan pengganti gluten, biji-bijian dan susu," begitu keterangan yang terdapat di laman Well and Good.