Wanita Menstruasi Terlalu Dini Berisiko Derita Mioma
- Pixabay/Unsplash
VIVA.co.id – Mioma uteri merupakan sebuah tumor jinak yang timbul dari otot rahim. Meski penyebabnya belum pasti, namun hormon kesuburan diyakini menjadi pemicu timbulnya mioma.
Bentuknya yang bulat dan berwarna putih, memang khas terlihat di area otot rahim. Biasanya, mioma uteri jarang menimbulkan gejala, tapi kasusnya tersebut terhitung mencapai 70 hingga 80 persen.
"Banyak yang tidak sadar memiliki mioma, tapi saat di USG, 70-80 persen baru ketahuan ada mioma di rahimnya. Penyebabnya belum pasti, tapi salah satu faktor risikonya yaitu menstruasi di usia dini," ujar spesialis kandungan, dr. Kathleen Juanita, SpOG, di Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis, 8 Desember 2016.
Mereka yang menstruasi di usia dini, biasanya terdeteksi memiliki mioma. Hal ini dipicu oleh aktifnya hormon endrogen dan progesteron. Sama halnya dengan wanita dengan berat badan berlebih, karena adanya jaringan lemak sehingga memicu hormon estrogen.
"Wanita yang gemuk karena adanya jaringan lemak berlebih, bisa picu hormon estrogen lebih banyak, akhirnya memicu mioma. Selain itu, riwayat keluarga memengaruhi juga," lanjutnya.
Sehingga, wanita yang usianya semakin produktif, diyakini semakin rentan mengidap mioma. Namun, pada wanita menjelang menopause, akan jarang memiliki mioma.
"Pada mereka yang memiliki mioma dan menjelang menopause, biasanya mioma akan mengecil dengan sendirinya karena sudah tidak ada lagi hormon estrogen dan endrogen. Dan juga, mioma jarang muncul saat usia menopause," kata dia.