Menghindari Makan Malam Ampuh Turunkan Berat Badan?

Ilustrasi restoran
Sumber :
  • Pixabay/Sponchia

VIVA.co.id – Sebuah studi baru menemukan strategi diet yang diyakini mampu menurunkan berat badan berlebih. Strategi ini dinamakan Early Time-Restricted feeding (eTRF).

Dilansir Al Arabiya, studi itu memaparkan tentang waktu-waktu yang direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan. Salah satu rekomendasinya, menganjurkan makan siang hingga pukul 14.00 dan tidak konsumsi makanan lagi hingga pukul 8.00 pagi.

Penelitian baru ini ditemukan oleh TOS Early Career Research Grant, yang telah menganalisa bahwa strategi itu mampu menurunkan rasa lapar dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk membakar lemak dan karbohidrat.
Para partisipan diminta menjalani strategi ini dalam waktu empat hari. Hasilnya, ditemukan peningkatan oksidasi lemak serta indikator kesehatan lainnya seperti menurunkan risiko penyakit kronik.

Tidak hanya itu, penelitian ini juga menemukan bahwa strategi makan ini berefek baik pada metabolisme tubuh. Salah satunya pada irama sirkadian yang berpengaruh baik pada kesehatan tubuh yaitu metabolisme yang lancar berjalan saat pagi menjelang.

Namun, hal ini bukan berarti memberi rekomendasi untuk menghindari makan malem. Sebab, menghindari makan malam juga akan berdampak kurang baik pada sistem tubuh seperti kekurangan energi dan penurunan kadar gula darah.

Untuk itu, studi ini bukan berarti tolak ukur yang harus dilakukan jika ingin menurunkan berat badan. Melainkan, pengaruh gaya hidup yang dijalani oleh masing-masing individu masih menjadi pengaruh besar pada berat badan dan kesehatan tubuh.

Hal terbaik yang bisa dilakukan yaitu menjadwalkan bertemu dengan ahli gizi untuk strategi makan terbaik sesuai berat badan Anda. Meski Anda memiliki berat badan berlebih maupun kurang ideal, pakar gizi mampu memberikan solusi dan cara terbaik yang lebih sehat dalam asupan makan tepat sesuai kebutuhan nutrisi masing-masing individu.