Ini Tingkat Keparahan Insomnia, Kenali Faktor Penyebabnya
- pixabay/Adinavoicu
VIVA.co.id – Sulit tidur biasanya dikaitkan dengan penyakit insomnia, padahal tidak selalu demikian. Insomnia bisa dikategorikan menjadi tiga, yakni insomnia jangka pendek, insomnia intermittent atau hilang timbul, dan insonia jangka panjang atau kronis.
Menurut dr. Astuti, Sp.S(K), dokter spesialis saraf dan neurologi dari RSUP Sardjito Yogyakarta, sesuai dengan kategorinya, faktor pencetus insomnia dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder.
Pada faktor primer, insomnia terjadi tanpa adanya faktor penyakit. Namun, setelah diteliti secara etiologi, penyebabnya tidak diketahui atau ada faktor genetik.
Pada faktor sekunder bisa diakibatkan oleh penyakit. Ini yang menyebabkan insomnia akut yang bisa menimbulkan insomnia kronis.
"Insomnia akut itu terjadi kalau sering pindah, keluar kota, sehingga tidak nyaman tidurnya dan terjadi gangguan tidur. Lingkungan adalah stresor yang paling berpengaruh menjadi pencetus insomnia," kata Astuti saat media briefing insomnia di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat, 19 November 2016.
Selain itu penggunaan obat-obatan karena penyakit tertentu juga bisa menyebabkan insomnia. Penyakit yang diderita serta gaya hidup tidak sehat juga menjadi pencetus gangguan tidur insomnia.
Kebiasaan yang dapat memperburuk insomnia antara lain konsumsi kafein yang berlebihan, konsumsi alkohol sebelum tidur, merokok sebelum tidur, tidur siang berlebihan, dan waktu tidur yang tidak teratur.