Anak Kurang Gizi Sebabkan Anemia Hingga Obesitas

Ilustrasi pola makan anak
Sumber :
  • Pixabay/heikeschuchert

VIVA.co.id – Masalah kesehatan gizi, masih terus menjadi perhatian pemerintah terkait besarnya angka kasus tersebut. Terlebih, kasus masalah kesehatan itu, menyebabkan dampak yang buruk dalam jangka panjang.

Menurut riset Kemenkes RI, tiga masalah kesehatan utama terkait gizi yaitu Anemia, tubuh anak yang tidak ideal serta kegemukan atau obesitas. Hal tersebut, tentunya disebabkan oleh asupan makannya yang kurang diperhatikan.

"Anemia itu biasa karena kekurangan kalsium, vitamin D, asam lemak dan asam amino. Kemudian anak yang terlalu kurus, kecil, pendek bahkan obesitas, tentunya karena faktor asupan gizinya yang kurang serta aktivitas fisik yang tidak seimbang," ujar ahli gizi, Prof. Dr. Hardinsyah, di BRAND's Health Award, di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa 15 November 2016.

Pada anak yang obesitas, kata Hardin, juga disebabkan karena kekurangan gizi di waktu usianya masih bawah dua tahun. Sehingga, dampaknya akan membuat tubuh sang anak menjadi obesitas di kemudian hari.

“Obesitas itu juga bisa disebabkan karena masa lalunya, misal dilahirkan dengan tubuh pendek yaitu kurang dari 48 sentimeter atau saat usia bawah dua tahun mengalami kekurangan gizi," ucapnya.

Sehingga, tidak menutup kemungkinan adanya masalah kesehatan lain yang lebih buruk. Terlebih, anak yang kekurangan gizi diyakini memiliki harapan hidup lebih kecil.

"Anak tubuh pendek cepat kena hipertensi atau diabetes, bisa aja saat usianya 20-30 tahun atau Pembuluh darah gampang pecah dan tersumbat. Maka, usia harapan hidupnya lebih pendek."