Pentingnya Kesehatan Balita, Bagi Persiapan Usia Produktif
- Pixabay/vikvarga
VIVA.co.id – Dalam persaingan era globalisasi, permasalahan kesehatan perlu diperhatikan. Menteri Bapenas Bambang Brodjonegoro menyampaikan, isu terkait gangguan pertumbuhan usia balita penting menjadi sorotan Pemerintah dan lembaga terkait.
Bambang menjelaskan, balita yang menderita gangguan pertumbuhan suatu hari akan memasuki usia produktif. Hal yang dikhawatirkan, pada saat Indonesia memasuki ledakan usia produktif, mereka yang menderita gangguan pertumbuhan akan sulit mengaktualisasikan diri, bahkan akan menjadi beban negara.
"Isu sosial banyak, misalnya soal kesehatan. Itu masalah serius ternyata. Masih jadi masalah besar. gangguan pertumbuhan usia balita. 37 persen balita kita hari ini mengalami gangguan pertumbuhan. Ini bisa jadi bencana karena usia produktif akan sanggar besar. Di ekonomi ini aset karena akan ada ledakan usia produktif, kalau nggak ditangani ini beban," ujarnya di Jakarta, Sabtu, 12 November 2016.
Bambang mengatakan, terdapat tiga hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan pertumbuhan pada balita. Pertama, perbaikan gizi yang di daerah miskin. Sebab, banyak kawasan atau daerah yang tidak terjangkau sulit mendapatkan akses kesehatan.
Kedua, lanjutnya, perbaikan sanitasi di beberapa daerah pelosok yang minim akses kesehatan. Bambang mengungkapkan banyak akses sanitasi yang belum benar dan bahkan tidak tersedia. Jika tidak terbiasa hidup bersih, maka akan sulit masyarakat mendapatkan kesehatan yang layak.
"Kita pikir Sanitasi kita beres padahal belum. Banyak akses Sanitasi belum benar dan tidak tersedia. Cukup banyak sekolah negeri di Indonesia nggak punya toilet. Ini adalah tanda bahwa Sanitasi belum diperhatikan," tuturnya.
Terlahir, adalah akses air bersih. Bambang mengaku, di beberapa daerah Indonesia masih ada yang kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan jika masyarakat ingin mendapatkan air bersih harus membeli.
Bambang mengaku, memang ini merupakan tugas pemerintah. Namun, kata dia, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan pihak-pihak terkait termasuk organisasi dalam masyarakat yang perduli terhadap kesehatan turut membantu mengurangi permasalahan kesehatan ini.
"Pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Dalam berbagai cara ada wahananya dan ada medianya," tuturnya.