BPOM Sarankan Lima Kunci Keamanan Pangan untuk Anak
- Pixabay/ avitalchn
VIVA.co.id – Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, sebanyak 37% anak Indonesia mengalami stunting atau bertubuh terlalu pendek. Bahkan, Indonesia masuk ke dalam daftar 17 negara dengan tiga masalah gizi serius, yaitu stunting, wasting (terlalu kurus), dan obesitas (terlalu gemuk).
Oleh sebab itu, diperlukan perhatian terhadap pola konsumsi anak, khususnya anak usia sekolah yang masih berada di masa pertumbuhan. Maka, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) membuat lima kunci keamanan pangan agar mudah diingat oleh masyarakat secara luas.
"Harus ada komitmen baik dari orangtua, guru maupun pedagang sekolah untuk menerapkan 5 kunci keamanan pangan anak sekolah. Kerja sama dan komitmen dari semua pihak akan berdampak pada tingkat kesehatan anak,” ujar Drs Halim Nababan, MM selaku Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan BPOM saat ditemui di acara Gerakan Pangan Aman bersama Danone, di SDN 01 Karet Kuningan, Rabu 9 November 2016.
Pedoman lima kunci keamanan pangan yaitu mengimbau agar anak mengenali pangan dengan aman. Dimulai dengan mengenali pangan secara kasar mata.
"Mengenali lewat indera dulu aja. Bisa ditentukan langsung dengan dipegang atau dari segi kemasan. Atau disamakan dengan warna baju, kalau sama berarti itu makanan pakai pewarna tekstil dan tidak aman," tambahnya.
Setelahnya, maka bisa membeli pangan tersebut dengan aman. Lalu, yang ketiga yaitu membaca label seusai membeli pangan yang memiliki kemasan. Hal paling mudah adalah melihatnya apakah sudah terdaftar di Badan POM atau belum.
Kemudian, diimbau agar anak-anak bisa menjaga kebersihan, di mana yang terpenting dilihat dari tangannya dan peralatan makan yang dipakai untuk memasak maupun mengonsumsi makanan.
"Misal pedagangnya pakai lap yang ditaruh di bahu, itu kan dekat dengan hidung dan mulutnya, kemudian dipakai lap piring, bisa menularkan virus. Jaga kebersihan tangan saat makan dengan cuci tangan juga penting," kata dia.
Hal terakhir yakni diimbau agar anak-anak mampu melaporkan apapun hal aneh yang terjadi berkaitan dengan makanan. Misal, banyak anak yang sakit usai konsumsi makanan tertentu, maka disarankan untuk segera menghubungi Call Center BPOM untuk meninjau lebih jauh.