Tiga Langkah Mudah Terapkan Pola Makan Sehat untuk Anak
- Pixabay/heikeschuchert
VIVA.co.id – Kebiasaan anak yang senang makan makanan cepat saji yang tinggi lemak dan gula seringkali menjadi keluhan banyak orangtua. Selain kandungan gizi yang kurang, makanan cepat saji juga bisa memicu obesitas pada anak.
Jika sudah terjadi, tugas orangtua pun menjadi lebih berat untuk mengembalikan berat badan ideal anak.
Menurut Ahli Gizi Rita Ramayulis, mengatasi masalah kegemukan dan obesitas pada anak tidak sama dengan orang dewasa. Karena anak-anak masih dalam masa tumbuh kembang, maka indikatornya bukan berat badannya yang turun. Tapi, bagaimana lemak yang sudah tertimbun dalam tubuhnya bisa diubah menjadi energi untuk dia tumbuh.
"Anak-anak itu psikologisnya mudah terganggu. Kalau kita larang tidak boleh makan ini-itu, dia bisa menangis. Dalam penelitian, ditetapkan salah satu pembatasan makanan pada anak ada tiga pendekatan yaitu move, model, dan meet," ujar Rita saat media briefing di Ditjen P2PL Kemenkes, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.
Pendekatan yang pertama adalah move di mana orangtua membantu anak mengeluarkan energi dalam tubuh dengan aktif bergerak. Karena jika orangtua menerapkan diet, justru anak akan stres melihat teman-temannya yang bisa makan dengan bebas.
"Pacu mereka untuk bergerak sebanyak-banyaknya. Tapi, ini juga butuh dukungan dari orangtua. Tidak bisa anak diminta lari, tapi orangtuanya diam saja," imbuh Rita.
Hal ini juga berkaitan dengan pendekatan kedua, model. Menurut Rita, anak-anak merupakan usia di mana dia mencontoh apa saja di sekitarnya. Karenanya, perilaku yang baik itu dimulai dari orangtua.
Dan yang terakhir adalah meet yaitu pendekatan yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga. Terapkan kebiasaan makan sehat ini di meja makan bersama seluruh keluarga.
Lantas bagaimana menghindari makanan enak ketika pergi ke mal bersama anak?
Rita memaparkan, dalam gizi anak sebenarnya tidak ada makanan jelek. Semua makanan baik dikonsumsi. Jadi, anak boleh makan apapun asalkan harus ada modifikasi.
"Bagaimana menyiasatinya?
Ibu bawa bekal peyeimbang buah dan sayur. Anak boleh makan ayam goreng, tapi dia juga harus habiskan buah yang dibawa. Kalau dia sudah makan buah, dia akan lebih kenyang dan tidak akan tambah," kata Rita.
Dan yang tidak boleh dilupakan juga orangtua harus menurunkan asupan minyak, minuman bergula, meninggalkan gaya hidup sedentari atau malas bergerak.