Jangkrik dan Belalang Sumber Zat Besi Terbaik untuk Manusia?

Mahasiswa di Kosta Rika Ciptakan Kue Berbahan Jangkrik dan Ulat
Sumber :
  • REUTERS / Juan Carlos Ulate

VIVA.co.id – Zat besi sangat dibutuhkan oleh tubuh. Fungsi dan manfaat utama zat besi yang paling utama yaitu berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan serta menjaga kesehatan tubuh.

Peran dan manfaat tersebut tidak terlepas dari fungsi zat besi yaitu membantu metabolisme protein, berperan dalam produksi hemoglobin dan sel darah merah. Manfaat zat besi lainnya yaitu meningkatkan daya tahanan tubuh yang menjadikannya tangguh dalam melawan infeksi.

Biasanya, zat besi bisa didapat dari konsumsi daging sapi. Namun, sebuah penelitian justru mengungkap, bahwa seranggga seperti jangkrik dan belalang juga cacing, merupakan sumber zat besi yang jauh lebih baik dari daging sapi untuk manusia.

Dilansir dari Daily Mail, studi mengklaim manusia bisa lebih baik menyerap zat besi dari belalang daripada daging sapi.

Dari hasil studi ini para peneliti dari American Chemical Society pun mengatakan, bahwa manusia perlu mempertimbangkan untuk mengkonsumsi serangga sebagai alternatif sumber nutrisi pengganti daging sapi.

Para peneliti di American Chemical Society telah menghabiskan waktu berbulan-bulan meneliti manfaat nutrisi dari belalang, jangkrik, cacing kerbau, dan mealworm.

Dibandingkan dengan daging sapi, belalang dan jangkrik adalah sumber nutrisi yang jauh lebih baik dari daging sapi terutama karena kandungan zat besinya.

Laporan yang dipublikasikan dalam Journal pada hari Rabu mengatakan temuan ini memberikan kesempatan untuk para peneliti lainnya malakukan eksplorasi lebih banyak untuk mengetahui sumber nutrisi terbaik dari sejumlah makhluk hidup lainnya.

Bahkan di sejumlah negara di dunia, serangga pun kini mulai dijadikan makanan camilan sehat yang banyak dijajakan di pinggir jalan. Lebih dari 1.900 spesies serangga bahkan diyakini bisa dikonsumsi dengan aman.

Dan seperti diketahui, serangga juga sudah menjadi makanan ringan yang populer di Thailand, yang disebut jing LEED, seperti jangkrik goreng disajikan dengan saus kedelai.

Di Meksiko, Anda juga bisa menemukan chicatanas-- merupakan semut panggang disajikan dengan irisan jeruk nipis. Semut juga jadi makanan ringan yang populer di China dan Brasil.

Di Jepang, bukan hanya jangkrik yang dikonsumsi sebagai camilan, tapi juga ulat sutra dan pupa.

Studi ini pun telah lama mendokumentasikan informasi mengenai kandungan protein yang tinggi dalam serangga.

Tapi penelitian terbaru menawarkan wawasan baru bagaimana serangga bisa dijadikan alternatif sumber zat besi selain daging sapi.

Yang paling penting para peneliti, yang dipimpin oleh Yemisi Latunde-Dada, sedang mencari cara untuk mencari alternatif sumber zat besi lainnya.

Besi adalah nutrisi penting yang sering hilang dalam diet non-daging, menyebabkan anemia dan defisiensi besi, yang dapat menyebabkan kognisi yang lebih rendah, kekebalan tubuh menurun, ibu hamil kekurangan darah dan  masalah lainnya.

Dalam sebuah temuan yang bisa membuat merinding banyak pembaca, jangkrik memiliki tingkat tertinggi kandungan besi dan jauh lebih mudah diserap oleh tubuh manusia daripada daging sapi.

Mineral--termasuk kalsium, tembaga dan seng dari belalang, jangkrik dan mealworm juga lebih mudah diserap oleh tubuh manusia ketimbang kandungan mineral dari daging sapi.

Latunde-Dada pun mengatakan hasil penelitia ini sangat mendukung gagasan bahwa makan serangga bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi, terutama mineral dan zat besi untuk pertumbuhan populasi dunia.

 

(ren)