Cegah Kebutaan Akibat Diabetic Macular Edema

Ilustrasi kebutaan.
Sumber :
  • pixabay/Tobias D

VIVA.co.id – Diabetic Macular Edema (DME), atau terjadinya kebocoran cairan ke dalam makula yang berpengaruh terhadap penglihatan dalam jangka waktu lama juga bisa menyebabkan kebutaan.

Kerusakan penglihatan terkait dengan DME dapat menyebabkan kesulitan melakukan tugas sehari-hari, penurunan kualitas hidup, dan juga berisiko terhadap masalah kesehatan mental.

Untuk itu sangat penting bagi pasien DME untuk segera diberikan pengobatan yang tepat agar dapat mempertahankan dan memperbaiki kualitas penglihatan, dan penglihatannya dapat dipertahankan.

Menurut seorang dokter spesialis mata, Dr. Elvioza, SpM, tanpa pengobatan dengan menggunakan pemeriksaan ketajaman mata Eearly Treatment Diabetic Retinopathy Study (ETDRS), pasien DME dapat kehilangan dua baris dari penglihatannya dalam waktu dua tahun pertama.

"Dengan diagnosa dini dan pengobatan yang tepat, kemungkinan pasien kehilangan penglihatan dapat diminimalkan dan bahkan dipulihkan, sehingga memungkinkan mereka untuk bisa mendapatkan kehidupan yang normal kembali," katanya di Hotel Hermitage, Menteng, Jakarta Pusat.

Terkait pengobatan DME, Dr. Elvioza, SpM juga mengatakan bahwa ada dua tujuan pengobatan untuk pasien DME. Pertama, stabilitas penglihatan dengan cara mencegah memburuknya retina, mencegah memburuknya edema, memperbaiki hyperreflective foci.

Tujuan lainnya adalah terapi pemulihan dengan cara mempertahankan atau meningkatkan koreksi ketajaman visual atau Best Corrected Visual Acuity (BCVA) dan memperbaiki edema.

"Ada beberapa pengobatan untuk DME seperti laser khusus yang dapat menutup kapiler bocor, mengurangi pembengkakan dan pemberian steroid," ucap dia.

Selain itu, menurutnya saat ini ada pengobatan terbaru dengan terapi anti-VEGF. VEGF adalah faktor pertumbuhan pembuluh darah. Ketika disuntikkan ke mata, obat ini menghambat VEGF sehingga pembentukan pembuluh darah baru bisa dicegah dan pembengkakan dapat dikurangi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi anti-VEGF lebih efektif dalam memperbaiki koreksi ketajaman penglihatan mata dibandingkan laser atau pengobatan steroid pada DME.