Seberapa Penting Suplemen Kalsium untuk Anak?

Ilustrasi remaja
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Kalsium memang sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga kepadatan tulang. Usia 16-20 tahun adalah fase di mana tulang secara aktif menyerap kalsium.

Akibatnya, pada usia ini, asupan kalsium menjadi sangat penting. Meski begitu, tidak serta merta orangtua perlu memberikan asupan tambahan kalsium dengan vitamin atau suplemen agar lebih banyak kalsium yang didapat anak.

Menurut dr. Karina E.M. Besinga, Sp.OT (K), dokter bedah orthopedi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, suplemen kalsium sama seperti obat. Karenanya, orangtua harus memperhatikan apakah obat tersebut berbahan kimiawi atau organik.

"Kebanyakan obat yang murah adalah sintetis atau berbahan kimiawi. Kenapa kalau kita ke apotek ada vitamin C yang harganya Rp30 ribu tapi ada yang sedikit bisa seharga Rp800 ribu? Itu karena bahannya organik. Semakin banyak kandungan sintetisnya, tubuh tidak mengenali. Itu akan jadi limbah ke mana-mana. Tapi kalau organik tidak akan berbahaya, tubuh tetap akan mengenalinya," kata Karina saat media gathering di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2016.

Menurut dia, orangtua sebenarnya tidak perlu khawatir asupan kalsium anak kurang. Sebab, semua kebutuhan kalsium bisa dipenuhi dari makanan saja.

"Asupan makanan tidak perlu selalu susu, (karena) kurma dan brokoli juga tinggi kalsium. Buah seperti pepaya, jeruk, pisang juga mengandung kalsium. Telur pun mengandung kalsium. Artinya, orangtua harus tahu asupan makanan apa yang ada kalsium," ujarnya.

Meski demikian, bukan berarti vitamin atau suplemen kalsium tidak diperbolehkan sama sekali. Namun, hanya pada keadaan khusus saja sebaiknya diberikan.

Misalnya, di negara-negara Eropa yang jarang ada sinar matahari di waktu tertentu. Karena, sinar matahari merupakan sumber vitamin D3 yang alami.