Kenali Bakteri Penyebab Penyakit Menular Seksual Ini

Ilustrasi wanita mengalami infeksi saluran kencing
Sumber :
  • pixabay/holdosi

VIVA.co.id – Bakteri klamidia (chlamydia trachomatis) mungkin masih terdengar asing. Namun, bakteri ini cukup berbahaya karena menjadi salah satu penyebab infeksi kelamin, dan penyakit menular seksual.  

Infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri klamidia ini biasanya terjadi pada wanita usia di bawah 25 tahun. Meski demikian, risiko besar infeksi ini juga bisa dialami bagi wanita dan pria yang telah aktif secara seksual.

Bakteri klamidia merupakan penyebab terjadinya penyakit klamidia yang ditularkan oleh orang yang terjangkit melalui hubungan seksual tanpa menggunakan kondom. Penularan klamidia bisa melalui seks oral, anal, vaginal, dan saling bersentuhannya alat kelamin. Selain itu, klamidia juga bisa menular melalui mainan seks yang tidak dilapisi dengan kondom baru atau dicuci bersih setelah digunakan.

Cairan seksual yang keluar dari alat kelamin penderitanya bisa menularkan bakteri ini walaupun tanpa orgasme, ejakulasi, atau penetrasi. Berhubungan seksual dengan banyak orang atau berganti-ganti pasangan, juga dapat meningkatkan risiko terjangkitnya penyakit ini.

Meskipun menular, klamidia tidak menular melalui beberapa hal seperti berpelukan, dudukan toilet, handuk, peralatan makan, ciuman, kolam renang, atau kamar mandi.

Yang harus diwaspadai adalah ibu penderita klamidia ini bisa menularkan infeksi pada bayi yang dilahirkannya dan menyebabkan mata menjadi bengkak dan mengeluarkan cairan atau yang disebut dengan konjungtivitis serta radang paru-paru. Oleh karena itu, ketika merencanakan kehamilan atau pada saat awal kehamilan, pastikan Anda tidak sedang mengalami infeksi ini dan jika positif, obati secepat mungkin.

Dilansir dari laman Glamour, untuk mendeteksi gejala infeksi akibat klamidia dapat diketahui melalui ciri-ciri berikut ini:

1. Kelainan cairan vagina

Banyak yang dapat terlihat dari perubahan cairan vagina, mulai dari bentuk, bau hingga tekstur saat Anda rasakan. Salah satunya yaitu bau yang menyengat serta warna kuning kehijauan, bisa menjadi tanda dari infeksi ini.

2. Sensasi terbakar saat buang air kecil

Jika infeksi bakteri itu menyerang bagian uretra (saluran urin), hal ini akan terasa tidak nyaman di area tersebut seperti sensasi terbakar dan perih saat buang air kecil. Terkadang, Anda juga akan merasa keinginan buang air kecil yang tak tertahan dan sangat sering. Sayangnya, tanda gejala ini juga bisa menjadi tanda penyakit infeksi saluran kemih, karena itu butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya.

3. Kelainan di rektal (bokong)

Saat bakteri klamidia menyerang rektal (bokong), akan menimbulkan rasa sakit, kelainan cairan hingga perdarahan.

4. Nyeri perut bawah

Tidak hanya sekitar area intim, tapi bagian perut juga bisa turut merasakan dampaknya. Sebab, saat bakteri ternyata menembus hingga perut bagian bawah akibat kurang lengkapnya perawatan infeksi di bagian intim, hal itu akan menyebabkan sakit di bagian perut bawah.

5. Perdarahan saat hubungan intim

Bakteri klamidia dapat menyebabkan servisitis atau peradangan di sekitar serviks. Hal itu mengakibatkan adanya sensasi perih, bahkan perdarahan usai hubungan intim.

(mus)