Survei: Generasi Millenial Kurang Waktu Aktivitas Fisik
- Pixabay
VIVA.co.id – Generasi millenial atau generasi yang lahir dari tahun 1980 sampai 2000an dikenal dengan karakteristik yang ingin segala sesuatu serba instan. Kesibukan dan mobilitas yang tinggi itu sering kali berdampak pada kurangnya waktu untuk berolahraga dan menerapkan hidup sehat setiap harinya.
Dalam survey yang bertajuk Millennials At Work Survey Asia Pacific yang dilakukan oleh Herbalife mengungkapkan bahwa para pekerja muda di Asia sebenarnya ingin meningkatkan aktivitas fisik, namun sulit untuk mewujudkannya di tempat kerja yang modern.
"Sebagian besar millenial sebenarnya ingin menjalani hidup yang sehat, tapi mereka sangat kesulitan untuk mewujudkannya di tempat kerja," ujar Senior Vice President dan Managing Director Herbalife North Asia, Frank Lamberti, dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Senin, 10 Oktober, 2016.
Menurut suvei ini, sekitar 66 persen generasi millenial di Asia, hanya menjalani aktivitas fisik yang meliputi berdiri, peregangan, dan berjalan, selama kurang dari 30 menit sehari di tempat kerjanya. Di luar itu, 71 persen responden menyatakan mereka ingin lebih aktif jika diharuskan oleh perusahaan.
Survei ini juga mengungkapkan bahwa 7 dari 10 millennial berupaya untuk wujudkan hidup sehat yang aktif, dibandingkan 6 dari 10 generasi yang lebih tua. Meskipun demikian, sebagian besar millennial kesulitan untuk menjaga gaya hidup yang aktif di tempat kerja. Hal ini karena 9 dari 10 millennial menghabiskan 6 hingga 13 jam di balik meja kerja mereka setiap harinya.
Selain itu, 56 persen responden menyatakan bahwa kurangnya waktu adalah permasalahan utama mereka tak dapat menjalani aktivitas fisik di tempat kerja.
Padahal di Indonesia, menurut data dari Badan Pusat Statistik, lebih dari 35 persen penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah penduduk muda yang berusia 15-34 tahun, bahkan di daerah perkotaan seperti DKl Jakarta, penduduk mudanya bisa mencapai lebih dari 40 persen.
Diperkirakan, Indonesia pada 2020 akan sangat ditentukan oleh pertemuan tiga entitas di atas, yakni kombinasi antara masyarakat urban, kelas menengah, dan millenial. Millenial di tahun 2020 berada pada puncak keemasan kehidupan mereka baik dari sisi kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakatnya.
Merekalah yang akan menjadi pelaku utama sejarah dan menjadi penggerak roda perekonomian Indonesia di masa mendatang.