Cara Efektif Arahkan Rasa Penasaran Balita

Ibu memuji anak.
Sumber :
  • pixabay/adinavoicu

VIVA.co.id – Memasuki usia empat atau lima tahun merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan otak anak yang maksimal. Di masa inilah rasa keingintahuan mereka sedang tinggi-tingginya. Namun, mereka belum bisa membedakan mana yang aman dan bahaya bagi mereka.

Di sinilah peran orangtua sangat dibutuhkan. Tapi terkadang, orangtua lebih suka menggunakan kata 'jangan' untuk menghindarkan anak dari bahaya. Tahukah Anda menggunakan kata 'jangan' terlalu sering akan membunuh rasa keingintahuannya?

Ahli parenting Sue Atkins memberikan beberapa langkah efektif mengarahkan keingintahuan buah hati seperti dikutip Times of India.

Berikan penjelasan yang baik

Beberapa orangtua merasa penting menjelaskan alasan mereka pada buah hati. Seringkali, alasan inilah yang memantulkan atau mengalihkan perhatian mereka.

Ganti dengan kalimat tindakan

Daripada mengatakan 'jangan', lebih baik katakan padanya apa yang dia bisa lakukan. Misalnya ketika buah hati Anda ingin memainkan ponsel setiap kali melihatnya tergeletak, daripada merebutnya dan mengatakan 'jangan', ganti ponsel itu dengan mainan yang lebih menarik perhatiannya. Balita akan lebih merespon perintah positif daripada negatif.

Berikan aturan dan alasan sederhana

Balita tidak bisa memahami penjelasan yang rumit. Karena itu, jika buah hati Anda melempar-lempar mainannya, ingatkan mereka aturannya, di mana kita menyimpan mainan? Dan tunjukkan mereka dengan contoh.

Jangan berikan jawaban samar

Hindari memberikan kalimat seperti 'besok saja'. karena ini samar bagi mereka. Beberapa balita tidak mengerti konsep waktu. Selain itu, mereka lebih tertarik pada sesuatu yang pasti daripada kemungkinan.

Berikan sinyal peringatan

Buat sebuah sinyal peringatan seperti kalimat sederhana 'apa itu baik?'. Ini bisa menjadi sinyal bagi buah hati Anda di mana mereka tidak dibolehkan untuk berprilaku tidak baik. Anda juga bisa melibatkan mereka pada kegiatan lain dan seringkali itulah yang mereka butuhkan.

Swati mengingatkan, semua langkah ini belum tentu berhasil. Tahap pembelajaran balita membutuhkan banyak sekali kesabaran karena mereka sedang menguji batasan mereka dan mengeksplorasi sekeliling mereka. Anda mungkin akan menghadapi tantrum, tapi cara ini tetap efektif dilakukan.

(ren)