Perilaku Jorok Saat Menstruasi Bisa Sebabkan Kemandulan

Ilustrasi perempuan.
Sumber :
  • Pixabay/StockSnap

VIVA.co.id – Menstruasi adalah siklus alami yang terjadi pada wanita. Umumnya, siklus ini akan muncul tiap sekitar empat minggu. Namun, meski demikian, tidak semua wanita mengalami siklus yang sama. Menstruasi merupakan kondisi alami.

Saat wanita mengalami menstruasi, biasanya area organ intim kewanitaannya terasa lebih lembab. Untuk itu, saat siklus ini datang, wanita diwajibkan lebih intensif menjaga kebersihan area kewanitaannya.

Namun, pada kenyataznnya, wanita seringkali berperilaku jorok. Idealnya, saat menstruasi penggantian pembalut dilakukan minimal setiap empat jam.

Area kewanitaan sendiri memiliki cairan alamiah yang berfungsi sebagai lubrikasi serta pencegah bakteri masuk ke organ vagina bagian dalam. Tapi, perubahan kondisi pH pada vagina selama menstruasi, melebarkan jalan masuknya bakteri.

"Dengan menstruasi yang mengubah sedikit pH di vagina, lalu imunitas tubuh kurang baik, bakteri yang tadinya hanya di luar vagina, bisa langsung masuk ke dalam," ujar Spesialis ObGyn, dr. Liva Wijaya, SpOG, di Media Workshop Betadine Feminine Hygiene di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis 6 Oktober 2016.

Saat bakteri telah mendesak ke area dalam, bisa merusak banyak hal bahkan bisa dengan cepat berkembang biak. Inilah yang bisa menimbulkan terjadinya infeksi.  Risiko dari infeksi bakteri ini bisa berefek buruk yaitu menyebabkan sulit hamil.

"Infeksi yang sudah sampai ke dalam vagina bisa mengganggu leher rahim lalu jalan juga bakterinya hingga sel telur. Kalau sudah mencapai sel telur, bahaya, karena menyebabkan infertilitas (mandul)," tambahnya.

Tidak berhenti di situ, karena bakteri yang berjalan masuk ke rongga vagina dalam, akan berkembang biak ke dalam perut dan panggul. Hal ini juga memberi masalah yang cukup berbahaya bagi kesehatan.

"Selain sulit hamil tadi, kalau sudah sampai di rahim, bisa saja menyebabkan perlengketan rahim. Sama halnya kalau sudah sampai di panggul, bisa nyeri dan kalau sudah sampai perut, bisa terjadi perlengketan usus," katanya.