Pentingnya Tindakan Sigap pada Penderita Serangan Stroke

Ilustrasi stroke
Sumber :
  • Freewallpaper

VIVA.co.id – Stroke merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia serta nomor satu menyebabkan disabilitas. Karena itu, stroke harus ditangani sesegera mungkin dan dengan terapi yang tepat.

Dokter spesialis saraf dari Siloam Hospitals TB Simatupang dr. Peter Gunawan Ng, SpS menjelaskan, stroke memiliki dua jenis yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.

"Stroke iskemik artinya penyumbatan, jadi ada pembuluh darah yang tersumbat. Atau bahasa awamnya stroke sumbatan. Kalau stroke hemoragik ada pembuluh darah yang pecah sehingga terjadi pendarahan. Disebut juga stroke pendarahan," kata Peter saat media gathering di Siloam Hospitals TB Simatupang, Jakarta, Rabu, 5 Oktober.

Lebih lanjut Peter menuturkan, stroke sumbatan adalah stroke yang paling banyak terjadi di Indonesia. Angkanya mencapai 80 persen dibandingkan dengan stroke hemoragik yang hanya 20 persen.

Ada berbagai faktor risiko yang menyebabkan terjadinya serangan stroke. Di antaranya adalah faktor usia, di mana semakin tua usia maka semakin tinggi risiko terkena stroke. Kemudian tekanan darah tinggi, menurut sejumlah penelitian ilmiah, tekanan darah tinggi meningkatkan risiko stroke hingga 33 persen.

Selanjutnya adalah diabetes, kolesterol, rokok yang sudah dibuktikan oleh banyak penelitian dapat menyebabkan pembuluh darah mengecil, obesitas, gangguan irama jantung, alkohol yang berlebihan, dan mendengkur.

Peter memaparkan, gejala stroke bisa sangat luas tergantung pada area otak mana yang terkena. Bahkan bisa saja seorang pasien tidak merasakan apapun namun ketika dilakukan pemeriksaan CT Scan diketahui ada sumbatan.

Meski demikian, Peter meminta agar masyarakat waspada terhadap serangan stroke dengan tindakan FAST.

FAST merupakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan serangan stroke yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat.

"FAST yaitu face, arm, speech, dan time. Pertama, lihat wajahnya jika mulutnya terlihat mencong padahal sebelumnya tidak, patut dicurigai. Arm, kalau tangannya lemas sebelah itu seperti diketahui awam kalau stroke lumpuh setengah badan. Kemudian speech, kalau bicaranya sudah cadel itu tanda serangan stroke. Kalau semua itu sudah terlihat, langsung cepat-cepat telepon emergency," kata Peter.