Konsumsi Daging Tingkatkan Penyebaran Zoonosis

Pedagang daging sapi di pasar tradisional.
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Semakin banyaknya masyarakat yang mengonsumsi protein dari daging, ikan, ayam, dan sebagainya dapat meningkatkan terjadinya zoonosis atau penularan penyakit dari hewan kepada manusia. Hal tersebut diungkapkan Deputy Regional Manager Food and Agriculture Organization (FAO), Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases (ECTAD), Asia Tenggara, Dr Peter Black. Menurutnya, semakin banyak konsumsi daging maka akan semakin banyak permintaan daging.

“Semakin banyak daging yang dimakan, maka permintaan akan daging semakin tinggi. Ini menyebabkan pengadaan daging untuk memenuhi permintaan itu harus semakin cepat. Untuk memenuhi itu perlu dilakukan intensifikasi agar lebih cepat produksi. Namun intensifikasi ini tidak diikuti dengan biosecurity dan biosafety, yang terpenting jumlahnya banyak," ujar Dr Black di acara One Health International Seminar di Indonesian Convention Exhibition, Tangerang, Kamis, 22 September 2016.

Kebanyakan pelaku industri melakukan intensifikasi dengan memberikan hormon pada hewan ternak agar cepat gemuk. Selain itu, dengan semakin tingginya permintaan daging maka permintaan pakan ternak pun ikut tinggi.

Sebagai contoh, Brasil memproduksi pakan ternak untuk diimpor ke China untuk memenuhi pakan ternak di sana. Namun, untuk memenuhi pakan ini, banyak yang harus melakukan perluasan lahan dengan membabat hutan.

Pembukaan lahan baru ini tentunya akan mengancam keberadaan satwa liar yang berpotensi menularkan penyakit ke produksi pakan ternak tersebut. Pakan ternak yang diproduksi itu kemudian diberikan kepada ternak yang berpotensi menularkan penyakit setelah dikonsumsi manusia.